Bisnis.com, JAKARTA - Peradangan dapat memperburuk risiko penyakit kardiovaskular. Namun, hal ini membantu menemukan cara penanganan baru pengobatan penyakit kardiovaskular tersebut.
Para peneliti telah lama mengetahui tentang hubungan antara peradangan dan penumpukan plak di arteri, yang disebut aterosklerosis.
Apa yang mereka pelajari sekarang adalah mendorong penelitian tentang cara-cara yang lebih tepat mengimbangi risiko penyakit kardiovaskular. Dikutip dari National Heart, Lung and Blood Institute, Rabu (13/11/24) tingkat peradangan kronis yang lebih rendah, lebih baik untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
“Peradangan memiliki peran sinergis dalam berinteraksi dengan lipid, atau lemak dalam aliran darah, untuk memperburuk risiko penyakit kardiovaskular,” jelas Peter Libby, MD, spesialis kedokteran kardiovaskular.
"Proses peradangan/inflamasi mengatur segalanya dari awal penumpukan plak hingga perkembangan dan komplikasinya," katanya.
Hal tersebut dapat memicu pembekuan darah yang parah dan menyebabkan plak pecah. Fakta ini membantu menjelaskan mengapa kadar peradangan yang lebih rendah dan kolesterol low-density lipoprotein (LDL), lipid umum, seringkali merupakan indikator tubuh dalam keadaan normal.
Melalui penelitian yang sedang berlangsung, Libby dan peneliti lainnya sedang mempelajari mekanisme yang dapat membawa tubuh kepada komplikasi radang dan kardiovaskular.
“Terdapat beberapa cara untuk melakukan pengukuran seperti tes darah, apabila pengukuran dilakukan dokter dapat membantu pasien mengambil langkah-langkah untuk menurunkannya peradangan dan DLD jika hasilnya tinggi,” jelasnya.
Statin sering menjadi terapi untuk mengurangi kolesterol LDL serta peradangan. Mereka telah terbukti mencegah risiko penyakit kardiovaskular sekitar 20-30%.
Jika seseorang masih memiliki tingkat peradangan yang tinggi setelah mengonsumsi statin harian, dokter dapat meresepkan terapi penurun lipid yang berbeda atau memberikan obat anti inflamasi terpisah.
Colchicine, salah satu obat yang digunakan untuk mengobati asam urat, adalah salah satu pilihan obat penurun peradangan pada penderita aterosklerosis. Ini juga telah terbukti memiliki efek yang sama dengan statin (bila diminum dengan terapi penurun lipid) dalam mengimbangi risiko untuk kejadian kardiovaskular.
Saat ini, para peneliti sedang mempelajari bagaimana colchicine dapat digunakan sendiri atau dengan terapi lain untuk membantu orang pulih dari serangan jantung atau stroke. Mereka juga menguji pendekatan terapeutik baru dengan menargetkan jalur peradangan yang berbeda. Fakta terbaru juga menyebutkan bahwa keseimbangan sangat penting untuk peracikan obat.
"Sistem kekebalan tubuh itu kompleks, memanipulasi satu bagiannya bisa memiliki konsekuensi yang tidak diketahui, bahkan menurunkan peradangan terlalu banyak dapat mengubah respons kekebalan tubuh dan membuat beberapa pasien rentan terhadap peningkatan risiko infeksi,” kata Ahmed AK Hasan, MD, Ph.D. direktur program di NHLBI.
Namun, tetap baik bagi anda untuk menjaga kadar peradangan tubuh rendah, dengan mendapatkan vitamin D yang cukup untuk tubuh. Salah satu manfaat utama vitamin D dalam kesehatan jantung adalah perannya dalam mengatur tekanan darah.
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D berkontribusi pada penurunan tekanan darah yang sehat. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung, termasuk serangan jantung. Vitamin D dapat membantu mengurangi peradangan dengan mengatur respon sistem kekebalan tubuh.
Peradangan kronis dapat merusak pembuluh darah dan jaringan jantung, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini berarti bahwa vitamin D dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat peradangan yang berkepanjangan. (Enrich Samuel K.P )