BISNIS.COM, JAKARTA-- Setelah sukses dengan pagelaran kolosal Matah Ati di Singapura pada 2010, tahun ini Jay Soebiayakto kembali berkolaborasi dengan produser Atilah Soeryadjaya untuk menggelar kolosal tari Ariah.
Berbeda dengan Matah Ati yang mengangkat seni budaya Jawa, Ariah justru terinspirasi dari kesenian Betawi dan merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun kota Jakarta ke-486 pada Juni.
Ariah akan digelar di lapangan ikon kota Jakarta, Monas. Monas mempunyai nilai sakral tidak hanya bagi kota Jakarta, tapi juga Indonesia. "Monas adalah penanda keberadaan yang berdasarkan keseimbangan (lingga dan yoni), keselarasan, dan keteguhan bangsa," kata Jay dalam rilisnya.
Tugu Monumen Nasional memang mempunyai arti semangat perjuangan rakyat Indonesia akan kemerdekaan, ditandai dengan bentuk api yang berada di puncak tugu.
Ariah adalah kisah perjuangan seorang perempuan Betawi untuk mempertahankan martabat dan kehormatannya.
Setting pada kisah Ariah adalah Jakarta yang saat itu Batavia di akhir 1860-an, bertepatan dengan terjadinya pemberontakan petani tambun pada penindasan pemerintah kolonial.