BISNIS.COM, JAKARTA— Kasus penyitaan sejumlah perhiasan mewah dari perempuan teman tersangka kasus tindak pidana pencucian uang Ahmad Fathanah yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi, menjadi salah satu bukti wanita Indonesia kian menyukai benda mewah.
Bagaimana tidak, terkait Fathanah yang menjadi salah satu tersangka dalam kasus suap impor sapi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita gelang merek Hermes dan jam tangan Rolex dari Tri Kurnia Rahayu, dengan harga sekitar Rp50-70 juta, dan Rolex bernilai lebih dari Rp10 juta.
Komisi Pemberantasan Korupsi menyita jam tangah mewah buatan Swiss merek Chopard senilai Rp 70 juta dari model majalah dewasa Vitalia Sesha.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesoris Indonesia (APGAI) Poppy Dharsono ketika ditanyakan terkait harga perhiasan bermerek tersebut, malah bilang harga puluhan juta untuk satu perhiasan mewah belumlah seberapa.
"Chopard itu berhiaskan berlian,” kata perancang busana, Poppy .
Pemilik label busana Poppy Dharsono yang tinggal di kawasan Pondok Indah tersebut mengatakan dia juga memiliki Chopard dengan harga yang malah ratusan juta rupiah. Namun Poppy enggan menyebutkan angkanya.
Sebagai penggemar jam tangan, Poppy tidak hanya memiliki Chopard sebagai koleksi barang mewahnya, tapi ada merek lainnya seperti Cartier, Omega, Bulgary.
“[Perhiasan mewah itu perlu], misal ketika saya di Paris, [menandakan orang Asia juga] mengerti barang. Begitu juga saat naik pesawat kelas satu, misalnya. 'Barang terhormat' [itu diperlukan],” kata Poppy. (ltc)