Fashion

Ancaman Transisi Nutrisi Global, Awas! Badan Kita Dikuasai Alien

Bambang Supriyanto
Kamis, 19 September 2013 - 20:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hati-hati, 'alien attack' kini menjadi ancaman serius penduduk Bumi. Mayoritas penduduk dunia saat ini dikuasai oleh mahluk asing. 

 

Demikian peringatan yang disampaikan oleh Julian Alvarez Garcia M.D, PhD, pakar kesehatan dan nutrisi kelahiran Madrid, Spanyol.

Waah seram sekali? Bisa mengerikan, bisa juga tidak. Semuanya bergantung pada kita, mau diperbudak alien di tubuh kita, atau kita  menjadi penguasa dan tuan bagi badan kita sendiri.

"Lemak dan pemanis kini menjadi alien di tubuh kita. Alien sudah menguasai badan kita. Penduduk dunia kini dilanda obesitas karena pola makan dan gaya hidup modern yang tidak sehat," ujarnya dalam Seminar Kesehatan Healthy Talk rangkaian ulang tahun ke-15 Herbalife di Indonesia, Kamis (19/9).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 2,3 miliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih pada 2015. Sebanyak 700 juta di antaranya tergolong obesitas.

Berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional 2012, Indonesia dengan penduduk sekitar 242 juta, masuk 7 besar negara dengan kasus penderita diabetes terbanyak, dengan jumlah penderita 7,6 juta jiwa.

Lebih dari 371 juta penduduk dunia mengidap diabetes dengan peringkat pertama diduduki oleh China (92,3 juta jiwa), kemudian diikuti India (63 juta jiwa) peringkat kedua, dan AS (24,1 juta jiwa)  peringkat ketiga.

Data dari Kemenkes tahun 2012 mengungkapkan prevalensi kanker di Indonesia mencapai 4,3 banding 1.000 orang. WHO dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 300% di seluruh dunia pada 2030. Jumlah tersebut 70% berada di negara berkembang seperti Indonesia.

Julian Alvarez menjelaskan keinginan untuk makan dan tidak tahan mengatasi godaan 'lapar yang tidak perlu' kerap menjadi penyebab orang makan apa saja, di luar kendali tanpa memperhatikan kandungan lemak dan gula dari makanan yang disantap.

Menurutnya, jika orang terus menuruti nafsu makan tanpa aturan dan mengabaikan jenis makan yang dikonsumsi berarti badannya telah dikuasai alien alias nafsu untuk selalu mengkonsumsi makanan berlemak tinggi dan manis.

Transisi Nutrisi Global

Julian yang juga anggota Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife dalam bidang nutrisi dan kesehatan, aktivitas tubuh dan gaya hidup sehat, menjelaskan kini dunia dilanda transisi nutrisi global, khususnya sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia.

Apa saja maksunya? Terjadi kecenderungan pola konsumsi makanan cepat saji yang berlebih dalam kalori tetapi kurang nutrisi. Jenis makanan tersebut mengandung berbagai macam zat kimia yang beracun bagi tubuh. Fenomena transisi nutrisi global itu ditandai dengan meningkatnya penderita obesitas dan penyakit akut seperti diabetes dan kanker.

“Setiap makanan memiliki kandungan nutrisi, tetapi tidak semua makanan memiliki jumlah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita. Dalam menentukan pola konsumsi makanan diperlukan pengetahuan dalam memilih jenis bahan pangan yang disesuaikan dengan pola konsumsi setiap orang," ujar Julian.

Kesibukan dan rutinitas pekerjaan membuat pola makan rentan mengalami ketidakseimbangan nutrisi pada tubuh. Hal itu dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan asupan makanan. Pola hidup sehat dan asupan nutrisi yang tepat harus disertai dengan olah raga.

“Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, masih mengalami berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai salah satu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujar General Manager Herbalife Indonesia Andam Dewi.

Andam menjelaskan  seminar kesehatan yang mengusung tema “Global Nutrition Transition” merupakan komitmen Herbalife dalam mengkampanyekan gaya hidup sehat bagi masyarakat Indonesia.

"Masalah kesehatan di Indonesia sangat beragam dan harus segera diatasi dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat. Kami percaya, sekecil apapun kontribusi kita untuk menyehatkan masyarakat akan membuahkan hasil yang maksimal di kemudian hari,” ujar Andam Dewi.

Menurut Julian Alvarez menimbun lemak jauh lebih mudah ketimbang membentuk muscle (struktur jaringan otot) yang sehat. Hal itu sangat wajar, sambungnya, karena itu adalah warisan sejarah kelangsungan hidup umat manusia, alias menjadi warisan untuk survive di tengah keganasan alam raya.

Dia menjelaskan manusia zaman 'bahuela' menimbun lemak agar bisa bertahan hidup. Mereka makan sebanyak-banyaknya, karena setelah itu dalam jangka relatif lama tidak makan.

Namun, ujar Julian, dalam era modern kini kondisinya berbeda. Kini, makanan di dunia berlimpah alias lebih dari cukup sehingga harus diatur pola makan dan pilihan makanan yang dikonsumsi.

"Jadi, saat hendak makan kita harus selalu ingat, ini keinginan alien atau badan kita sendiri. Jangan sampai alien terus menerus menguasai badan kita," tegasnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro