Travel

Target Kunjungan Wisman Bergantung Tansportasi Udara

MG Noviarizal Fernandez
Rabu, 18 Desember 2013 - 10:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Sektor transportasi udara diminta mendukung target kunjungan 9 juta wisatawan mancanegara pada 2014 sementara beberapa maskapai asing kembali melirik Indonesia yang memiliki pasar besar.

Wakil Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Sapta Nirwandar mengatakan pihaknya menargetkan kunjungan wisman 9 juta hingga 9,5 juta orang terutama asal Australia, Asia Timur, dan Eropa.

Karena itu pihaknya mengharapkan sektor transportasi udara berperan aktif mendukung upaya tersebut.

"Bandara, sebagai pintu masuk wisatawan, diharapkan bisa memberikan layanan maksimal baik dari sisi fasilitas di terminal dan kelengkapan teknis lainnya" kata Sapta, Selasa malam (17/12/2013).

Selain wisatawan mancaegara, pihaknya juga berusaha menggenjot pertumbuhan wisatawan domestik yang setiap tahunnya bertambah di kisaran 1 juta pengunjung karena pertumbuhan kelas menengah baru di Indonesia.

"Mereka biasanya tertarik mengunjungi lokasi wisata yang masih baru. Memang sekarang akses penerbangan ke wilayah tujuan wisata baru sudah ada tapi frekuensinya masih kurang karena jumlah penduduknya besar," ujarnya.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemehub) Herry Bakti S. Gumay mengatakan selama ini pihaknya belum bisa memenuhi semua permintaan penerbangan untuk mendorong pertumbuhan kunjungan wisata karena keterbatasan daya tampung bandara.

Namun untuk 2014 dia memberikan gambaran ada beberap maskapai asing yang akan masuk seperti British Airways dan Luftanza yang sudah lama menghentikan operasional di Indonesia.

"Mereka masuk karena melihat ada market di sini. Berarti terbuka kesempatan meningkatkan kunjunga wisatawan mancanegara," kata Herry.

untuk mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan, pengelola bandara seperti PT Angkasapura I da II harus melakukan pembenahan pengelolaan berdasarkan prinsip safety, security, dan service.

"Namun pihak maskapai juga harus mendukung dengan cara menekan delay. Kemarin sudah kami umumkan persentase delay setiap maskapai dan akan terus kami umumkan agar ada pembenahan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro