Bisnis.com, JAKARTA - Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur kembali berhasil menyabet Travel Club Tourism Award (TCTA) 2013 kategori The Most Creative, setelah pada tahun lalu sukses meraih penghargaan sejenis untuk kategori The Most Improved.
”Ini jadi pelecut agar pengembangan wisata Banyuwangi ke depan semakin baik,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (21/12/2013), usai menerima penghargaan itu dari Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Firmansyah Rahim.
TCTA 2013 diselenggarakan atas kerja sama Travel Club dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kemenparekraf.
Selain tim juri independen, Universitas Sahid Jakarta dilibatkan sebagai verifikator yang terjun meriset berbagai kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.
Banyuwangi dinilai sebagai kabupaten yang mengemas pengembangan pariwisata secara kreatif, sehingga layak mendapatkan penghargaan kategori ”The Most Creative” menyingkirkan kabupaten-kabupaten lainnya.
Kreativitas itu ditunjukkan dengan perhelatan Banyuwangi Festival, yang digelar September-Desember 2013 dengan beragam acara wisata dan kegiatan itu terbukti ampuh mengatrol pamor Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang layak dipilih.
Anas mengatakan, pariwisata adalah sektor yang bisa dengan cepat menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat.
Seiring dengan promosi yang dilakukan Banyuwangi, kunjungan wisatawan pun semakin terdiversifikasi.
Jika dulu hanya terkonsentrasi di Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire (api biru), wisatawan kini mulai melirik destinasi lain, mulai dari Pantai Pulau Merah hingga Desa Wisata Using.
Dia juga mencontohkan beragam acara wisata berbasis seni-budaya seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Kuwung, Festival Jazz Pantai, dan Paju Gandrung Sewu yang mampu menjadikan kekayaan seni-budaya sebagai sarana untuk memacu sektor wisata sekaligus mengungkit kegiatan ekonomi.
”Ini ibarat menembak dua burung memakai satu peluru,” tuturnya.
Dia menjelaskan berbagai event wisata yang dikemas secara kreatif dalam Banyuwangi Festival berdampak setidaknya pada tiga hal.
Pertama, peningkatan pendapatan daerah/komunitas lokal. Kedua, peningkatan citra daerah. Ketiga, memperluas destination life-cycle, sehingga daerah tidak hanya dikenal melalui satu atau dua destinasi wisata saja.
Anas juga memiliki cara inovatif untuk mendorong pemasaran pariwisata di Banyuwangi, yakni terus menciptakan keramaian.
"Ini yang akan menciptakan word of mouth, kekuatan pemasaran berbasis rekomendasi antar-teman atau dari mulut ke mulut yang sangat efektif,” tegasnya.