Bisnis.com, JAKARTA--Sebagian orang memandang tahun politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) merupakan momok untuk lebih berhati-hati melangkah, ada juga yang gencar mengembangkan usaha.
Namun bagi si promotor Adrie Subono, tahun politik tidak ada pengaruhnya terhadap bisnis konser yang telah dia bangun sejak 1994 dengan label JAVA Musikindo. Baginya, tidak ada strategi khusus yang perlu dipersiapkan tahun depan menjelang pesta pemilihan rakyat.
“Yang bikin ketir-ketir tahun depan itu bukan tahun politiknya tapi kenaikan nilai dolar yang mencapai 40%. Saya merupakan pihak yang membeli dolar dan menjualnya dalam bentuk rupiah, itu yang berat,” katanya saat dihubungi Bisnis baru-baru ini.
Terlebih lagi, katanya, dengan nilai dolar yang kian menanjak, biaya tinggi akan dibebankan lagi kepada penonton.
Hanya ada satu hal yang harus diperhatikan menjelang pemilu, yaitu perizinan pengadaan konser yang tidak diselenggarakan pada tanggal-tanggal tertentu yang tidak dianjurkan oleh pemerintah, yaitu ketika hari pemilihan itu sendiri dan 2 hari menjelang atau 2 hari setelah pemilu.
Bisnis konser tahun depan tidak akan pernah surut baik menjelang pemilu atau tidak, akan selalu ramai. Ditambah lagi makin maraknya promotor-promotor muda yang menjalankan bisnis serupa baik yang mendatangkan artis internasional ataupun menggelar konser artis lokal.
Adrie mengaku sama sekali tidak merasa tersaingi dengan eksitensi para promotor baru yang mulai bermunculan.
“Market musik di indonesia sangat besar dan luas, semua orang bisa jualan di sini, artis-artis pun gak cuma ada puluhan tapi ratusan hingga jutaan, siapa aja bisa mendatangkan uang dari bisnis ini,” katanya.
Dia menganggap pasar di Indonesia bisa menyerap segala warna musik. Jika artis yang didatangkan layak jual dan ngehits, waktunya tepat, tempatnya juga tepat, tiketnya dapat dijangkau, maka sebuah konser dapat diciptakan.
Untuk masalah keamanan konser di tahun pemilu, Adrie tidak pernah ambil pusing sendiri. Dia menyerahkannya kepada pihak yang lebih bisa menangani yaitu kepolisian. Dia hanya melaporkan warna musik seperti apa yang digelar di konser, seberapa banyak penontonnya, di mana tempatnya dan seperti apa keadaannya.
Namun penggelar konser penyanyi dan group band International macam Bruno Mars, Mariah Carey, Pitbull, Black Eyed Peas, Westlife, Avenged Sevenfold dan Maroon5 ini tidak dapat memberikan bocoran mengenai siapa yang akan mengadakan konser di Indonesia pada 2014.
“Kami sudah nego-nego kepada beberapa musisi tetapi kami tidak dapat memberitahukannya sebelum mendapat pertujuan dari penyanyi yang bersangkutan,” ungkapnya.