CD bajakan
Entertainment

Aqi Singgih Alexa Geram Dengan Pembajakan

Miftahul Khoer
Jumat, 21 Februari 2014 - 16:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Sebagian besar penyanyi mungkin akan geram dengan pembajakan. Bukan tak mungkin, pembajakan berpotensi sangat merugikan artis. Vokalis band Alexa, Ridzky Singgih adalah salah satunya. Aqi, sapaan akrabnya mengutarakan salah satu penyebab meredupnya industri musik di Indonesia dikarenakan oleh maraknya pembajakan.

“Musik di Indonesia sekarang sudah tidak dihargai. Tak sedikit para penikmat lagu hanya mendengarkan yang diputar melalui radio atau televisi saja,” katanya kepada Bisnis di Jakarta pekan lalu.

Aqi menjelaskan sebelum teknologi dan internet pesat seperti saat ini, musik Indonesia sempat merasakan kejayaannya. Penjualan kaset dari sejumlah band ternama di Indonesia bisa tembus hingga jutaan keping. Sebut misalnya generasi 1990-an seperti Slank, Dewa 19, hingga Sheila On 7. Namun, perlahan penjualan semakin redup seiring membanjirnya format MPEG-1 Layer-3 audio (mp3) yang bisa diunduh melalui internet.

Sepak terjang Alexa di industri musik Indonesia cukup menarik. Pergantian personel mewarnai kematangan Alexa. Kini, band yang hampir berusia enam tahun itu hanya diisi oleh Aqi Singgih (vokal), Nur Satriatama (gitaris) dan Fajar Arifan (drummer). Pada 2011, Rizki (gitaris) dan JMono (bassist) memilih mengundurkan diri.

Alexa sendiri hingga kini sudah menelurkan tiga album antara lain Alexa (2008), Alexa : Special Edition (2009) dan Edisi II (2010). Sejak awal 2012, Alexa hanya menelurkan sejumlah single. Bukan tidak berniat membuat album lagi, Aqi menilai mengeluarkan single lebih efektif dibandingkan dengan membuat album lengkap.

Kendati teknologi semakin berkembang. Dalam bermusik, mau tidak mau Alexa harus pandai-pandai menyiasati pasar. Sejumlah single beserta video klipnya kini diunggah secara gratis di situs resmi Alexa. Mereka sengaja memberikan kemudahan bagi penggemar agar bisa mengakses karya terbaru Alexa. “Dasar pembajak ya, sudah kami gratiskan di situs Alexa, tetap saja ada yang membajak dan menjualnya,” paparnya sambil tersenyum.

Pada 2014 ini, Aqi mengaku sudah merekam sejumlah lagu. Namun dia masih kebingungan apakah akan dikeluarkan melalui album atau tetap dengan melempar single per single ke pasaran. Dia mengatakan masih kapok jika lagu-lagu yang siap didengar itu dikemas dalam album baru.

Aqi ingin masa-masa ketika khalayak setia mendengarkan album dari kaset hingga gulungan pitanya habis di akhir lagu. “Tapi sekarang cara mendengarkan seperti itu tidak mungkin. Pendengar hanya menyimak lagu terkenalnya doang.”

Namun, perkara pembajakan tidak membuat Alexa frustasi. Tawaran manggung masih tetap mengalir. Justru katanya, pendapatan Alexa kini bertumpu di acara-acara live, konser bersama atau show di sejumlah televisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro