Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok peneliti dari Universitas Georgetown dan Universitas Rochester di Amerika Serikat berhasil mengembangkan metode tes darah yang diklaim mampu mendeteksi penyakit Alzheimer 90% lebih akurat.
Seperti dikutip dari laman resmi universitas, hasil penelitian ini bisa mendeteksi penyakit ini lebih dini sehingga bisa menekan angka kematian. Saat ini, tak kurang dari 35 juta jiwa penduduk bumi mengidap penyakit ini. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 115 juta jiwa pada pertengahan abad 21 ini.
Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang sel otak dan menyebabkan otak mengerut dan mengecil. Resiko penyakit ini datang seiring dengan bertambahnya usia. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Pengidapnya biasanya hanya memiliki waktu 7 tahun setelah didiagnosis untuk bisa bertahan hidup.
Howard J. Federoff, salah satu peneliti, mengatakan selama ini banyak upaya untuk mengembangkan obat penyakit ini. Namun, semua usaha itu gagal karena belum ada metode untuk mendeteksi lebih dini Alzheimer. Dengan penelitian ini, dia berharap bisa mendeteksi pengidap penyakit ini lebih awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
