Bisnis.com, JAKARTA- Semuanya berawal ketika Bayu Aditya (Oka Antara) menyaksikan video pembunuhan di Internet. Bayu, yang tengah dirundung masalah keluarga, berkenalan dengan seorang pembunuh asal Jepang, Nomura Shuhei (Kazuki Kitamaru), via dunia maya.
Bayu adalah seorang jurnalis. Dia sudah lama mengincar Dharma (Ray Sahetapy), seorang koruptor kelas kakap di negeri ini. Dharma penjahat ulung dan memiliki kekuatan besar. Bayu ingin membongkar kasus Dharma, sehingga dia rela menelantarkan istri dan anaknya.
Kondisi psikologi Bayu mulai berubah ketika menyaksikan pembunuhan seorang psikopat, yaitu Nomura. Naluri jahat mulai muncul di benaknya. Apalagi ketika Bayu melakukan dialog dengan Nomura melalui Skype. Dia pun berhasil didoktrin Nomura dan mulai meniru bagaimana cara membunuh.
Dengan penuh ketakutan, Bayu mulai memburu para penjahat. Dia membunuh Robert (Epy Kusnandar) seorang nama besar yang kesohor di negeri ini. Robert ketahuan memiliki bisnis gelap dan menyandra seorang anak kecil.
Bayu pun mendatangi rumahnya diam-diam dan mulai beraksi. Robert mati di tangan Bayu. Dia dibakar hingga hangus. Belum puas dengan aksinya, Bayu merekam video pembunuhannya dan mengunggahnya di Internet.
Komunikasi antara Bayu yang berada di Indonesia dan Nomura di Jepang terus berlanjut via Internet. Nomura terkesan dengan cara pembunuhan Bayu. Sampai video pembunuhannya dilihat hingga jutaan orang. “Tapi ini aku lakukan bukan untuk pamer,” papar Bayu menegaskan ketika berdialog dengan Nomura.
Inilah beberapa adegan dalam film Killers yang disutradarai The Mo Brothers. Sebuah film kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang digarap oleh rumah produksi Guerilla Merah Films dan Nikkatsu. Killers ditulis oleh Ishiyama Takuji, Timo Tjahjanto dan The Mo Brothers.
Film ini dirilis pada 6 Februari 2014. Lokasi syuting dilakukan di Indonesia dan Jepang. Dialog pun menggunakan dua bahasa Indonesia dan Jepang. Di film Killers terlihat dua kebudayaan terlihat berbeda antara kedua negara. Karakter Nomura sebagai eksekutif muda yang memiliki kelainan psikologis tampak sempurna terpancar dari wajahnya.
Pribadi dan gaya berkomunikasi Nomura yang agak tertutup menambah kesan bahwa perilakunya memiliki masalah. Berbeda dengan Bayu, sedari awal dia memang berasal dari kalangan baik-baik dan beragama. Karakternya ketika membunuh tampak kaku dan terasa berat.
“Justru di sini man, kita bisa lihat bagaimana perbedaan budaya dua negara,” katanya ketika ditemui usai nonton bareng Killers di Kota Kasablanka, belum lama ini.
Namun, baik Oka Antara (Bayu) maupun Kazuki Kitamura (Nomura), keduanya tampak cukup maksimal dalam menghayati peran. Bayu misalnya, mengaku dalam film tersebut dia harus beradegan menangis hingga delapan kali.
Apalagi, penokohan dalam Killers, Bayu harus rela membuang jauh atribusi sebagai pria yang jaim dan bersih. Sepanjang film berlangsung, Oka tampak kumal dan kotor.
Efek kejut dalam Killers patut diacungi jempol. Perkelahian dan pembunuhan dengan cara-cara sadis tampak dramatik yang bisa membuat penonton miris. Alur ceritanya pun sulit ditebak, sehingga penonton seperti dibuat bertanya-tanya bagaimana kelanjutan adegan sampai habis.
Rasa penasaran tersebut bisa dilihat dari adegan akhir film ini. Nomura akhirnya terbang dari Jepang ke Indonesia hanya untuk menemui Bayu. Bahkan, Nomura sudah tahu keberadaan keluarganya. Dia membunuh Dina Ditya (Luna Maya) istri Bayu sebagai aksi psikopatnya.
Bayu murka. Emosinya mendidih dan ingin segera menghabisi Nomura. Dalam kesempatan tak terduga, Dharma yang juga dendam terhadap Bayu, akhirnya bertemu dalam sebuah gedung tinggi. Dharma datang dengan menyandra Elly Aditya (Ersya Aurelia), anaknya Bayu. Ketiganya tanpa disengaja bertemu. Mereka saling membunuh dengan cara yang keji.