Bisnis.com, JAKARTA - Pola pikir, sikap hidup, dan kebiasaan adalah faktor-faktor yang sangat berperan dalam menentukan seseorang itu sukses atau gagal. Kesuksesan hanya milik mereka yang bersikap positif dan optimistis dalam menjalani kehidupan ini.
Sedangkan, sebaliknya mereka yang bersikap negatif dan pesimistis alias selalu melihat sesuatu hanya pada sisi gelapnya saja, besar kemungkinan hanya akan mengalami kegagalan dalam hidupnya.
Demikian sejumlah bait terakhir yang ada dalam halaman paling belakang buku Memetik Matahari - Inspirasi dari Orang yang Melihat Terang dalam Hidupnya karya Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia.
Siapa sangka, Agung yang awalnya hanya seorang tukang stempel koran bukti iklan, karirnya melesat hingga menduduki puncak tertinggi kepemimpinan di grup Kompas Gramedia, sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Posisisnya yang membawahi ratusan unit usaha grup Kompas Gramedia itu, mulai dari surat kabar, toko buku, majalah, penerbitan, hotel, radio, hingga televisi, tentu tidak diperolehnya begitu saja, dan bukan semata keajaiban dari langit, melainkan buah dari sebuah kerja keras dan sikap hidup yang positif.
Pengalamannya itu, mencoba dituangkannya melalui buku berisis catatan-catatan kecil berjudul Memetik Matahari, dengan sub judul Inspirasi dari Orang yang Melihat Terang dalam Hidupnya.
Melalui bukunya, Agung Adiprasetyo mengemukakan pandangan-pandangannya tentang sikap hidup, pola pikir, dan disiplin kerja keseharian yang terbukti merupakan faktor-faktor yang berperan penting dalam menentukan sukses atau gagalnya seseorang.
Dia mencoba menyampaikan prinsip-prinsip utama menuju kesuksesan itu dengan sangat lugas. Dengan menggunakan peribahasa sehari-hari, disertai ilustrasi, Agung mampu berbagi pengalaman dan inspirasinya, sekaligus menularkan motivasi positifnya dengan sangat mudah.
Menurutnya sikap atau attitude adalah hal yang sangat menentukan perjalanan masa depan kehidupan seseorang. Sikap dalam memandang hidup, sikap dalam menghadapi masalah, sikap dalam bekerja, sikap dalam bergaul dengan rekan sekerja, sikap meraih peluang, dan sikap menilai diri sendiri adalah yang utama harus dibangun secara positif.
Dalam buku hasil karyanya, yang diambil dari artikel-artikel yang pernah ditulisnya dalam Harian Kompas, Kontan dan Fortune itu, Agung mencoba mengisahkan tentang bagaimana menempa diri menjadi manusia yang berguna.
Semangat Agung untuk menularkan motivasi yang mencerahkan masyarakat itu sangat terlihat jelas, sehingga disela kesibukannya sebagai CEO Kompas Gramedia masih menyediakan waktu untuk menuliskannya dalam sebuah buku ini.
Pendekatan dalam penyampaiannya sangat masuk akal dan enak dibaca. Bisa dipahami siapa saja. Catatan reflektifnya itu bukanlah refleksi yang membuat pembacanya mengernyitkan keningnya lantaran susah memahami, tetapi justru sangat gampang dicerna.
Sebagai pimpinan generasi kedua perusahaan dengan visi dan misi membumikan ilmu pengetahuan untuk membangun kehidupan bersama, Agung menghadirkan motivasi melalui pendekatan hikmah yang muncul dari problem oriented.
Kemampuannya menemukan berbagai padanan karakter manusia, ada yang seperti burung unta (tidak mau melihat realitas), tikus (selalu mencari jalan keluar) dan babi hutan (main seruduk), gajah, dan kucing semakin membuat gampang dipahami.
Buku tipis yang isinya 'tebal' ini sangat menarik dan perlu dibaca bagi Anda yang memerlukan inspirasi sederhana tetapi mengena untuk menatap hidup lebih berani dan positif, dan berani untuk menjadi berbeda.