Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum (Perum) Produksi Film Negara mengakui selama ini tidak pernah menerima dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari pemerintah.
Direktur Utama PFN yang baru saja di lantik Shelvy Arifin mengatakan selama ini PFN menggantungkan pendapatannya dari sponsor. Selain itu pendapat perusahaan diperoleh dari pengelolaan aset seperti menyewakan studio.
“Untuk memperbaiki pengelolaan dahulu, kami juga membentuk tim baru untuk menyewakan jasa membuat film,” ujar Shelvy ketika ditemui di rumah Drs. Suyadi atau Pak Raden, Kamis (17/4/2014).
Tim baru yang menyewakan jasa pembuatan film tersebut bergerak dalam pembuatan film animasi dan film pendek. Sebelumnya, Perum PFN terancam dilikuidasi karena pengelolaan perusahaan yang buruk.
Namun, Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Juli 2013 mengatakan memberikan kesempatan pada Perum PFN untuk membenahi pengelolaannya. Perusahaan perfilman yang didirikan pada 1934 tersebut harus memproduksi film-film idealis dan dokumenter seperti tayangan Discovery.
Perum PFN juga diminta untuk memproduksi film-film animasi edukasi yang belum tergarap oleh televisi swasta. Salah satu usaha membangkitkan film animasi ini adalah mengajak bernegosiasi kembali Pak Raden untuk menghidupkan tokoh Si Unyil dalam bentuk animasi.