Bisnis.com, JAKARTA - Agam Rinjani kini menjadi viral karena ikut membantu dalam proses evakuasi pendaki Brasil Juliana dan dikabarkan akan menerima uang Rp1,5 miliar dari masyarakat Brazil.
Agam Rinjani mengungkapkan bahwa dia tidak pernah mau terima uang dari hasil evakuasi manusia, karena dia merasa bahwa hal itu dia lakukan secara sukarela dan untuk kemanusiaan. Namun, masyarakat Brasil mengapresiasi kepiawaian dan kebaikan hati Agam yang ikut secara sukarela.
"Hingga saat ini, dia belum menerima uang tersebut. Ini untuk kemanusiaan. Namun, orang Brasil berkali-kali memohon dan meminta nomor rekening. Mereka menyuruh memakai uang itu untuk membeli alat yang lebih safety dan perlengkapan," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, akhir pekan silam.
Agam menegaskan bahwa dia tidak pernah menerima uang setiap ikut dalam evakuasi pendaki yang terjatuh di gunung Rinjani. Sebab, Agam hanya ingin pendaki bisa aman, nyaman, dan bisa pulang dengan selamat. Namun, bila uang itu diberikan, maka dia akan meningkatkan safety dan menanam pohon.
Dia termasuk sosok yang pendiam dan enggan menjawab pertanyaan wartawan. Agam lebih memilih bekerja untuk kemanusiaan dan membantu orang-orang yang membutuhkan, meskipun terkadang berhutang saat membantu orang.
Sampai saat ini, Agam mengaku telah telah terlibat hampir 70 persen proses evakuasi di Gunung Rinjani. Namun, dia tidak menampik bahwa dia juga pernah mendapat bayaran dari pendaki yang selamat setelah proses evakuasi.
"Waktu orang Malaysia jatuh, saya pernah dibayar pakai minuman nutrisari. Ada juga yang bayar saya pakai 2 bungkus rokok. Tapi, saya juga pernah evakuasi mayat dan tiba-tiba ditodong dimintai uang. Banyak orang-orang yang hanya mikirkan uang-uang saja," ungkap Agam kesal.
Dikutip dari situs Voaa.me/agam, total donasi yang terkumpul mencapai R$522.306 hingga Senin (30/6/2025), sudah lebih dari yang target senilai R$350.000. Situs ini menjadi wadah masyarakat Brasil untuk mengapresiasi empati Agam, serta rasa tanggung jawab Agam meskipun dia tidak termasuk dalam anggota SAR.
"Penggalangan dana ini adalah ucapan terima kasih. Pelukan dari seluruh Brasil untuk seorang pria yang melakukan hal yang mustahil — hanya agar sebuah keluarga dapat mengucapkan selamat tinggal kepada putri mereka. Agam adalah seorang pendaki gunung asal Indonesia. Rendah hati, sederhana, dengan sedikit sumber daya," dikutip dari situs Voaa.
Saat ditemui ditempat yang sama, CEO Consina Disyon Toba mengungkapkan saat peristiwa Juliana baru jauh ke tebing, saat itu, Agam dan dirinya sedang Bersama dan mau melakukan pelatihan terkait reque. Setelah acara mereka selesai di Jakarta dan Bogor, Agam langsung naik pesawat menuju Lombok.
"Agam tidak pernah bilang bahwa dia melakukan resque sendirian, dia selalu bilang bahwa dia bersama tim. Namun, enggak tau saja, kenapa warga Brasil sangat suka dengan Agam dan mengapresiasi Agam. Ingat, Agam bukan lah tim resque, tapi dia adalah orang yang memiliki empati dan rasa kemanusiaan, serta memiliki rasa bertanggung jawab terhadap peristiwa di Rinjani," ungkap Disyon.
Setelah peristiwa meninggalnya pendaki Brasil, Juliana dievakuasi oleh Agam dan tim SAR, sontak jumlah pengikut Agam di Instagram melonjak dari 350.000 pengikut, menjadi 1 juta pengikut.
Agam Rinjani, pria asal Makassar ini dikenal sebagai pejuang dan memiliki empati tinggi dalam evakuasi. Dia juga menahan tangis dan air mata sangat berbicara dengan ibu Juliana.