Bisnis.com, JAKARTA - Agar anak terhindar dari kekerasan seksual, sedari kecil anak harus diberi pemahaman soal seksualitas.
Bernie Endyarni Medise, dokter spesialis anak konsuler tumbuh kembang dari Brawijaya Clinic, mengatakan orangtua dapat memberi pemahaman soal seksualitas dalam bahasa sederhana kepada anak. Misal, memberitahu perbedaan laki-laki dan perempuan serta mengajarkan nama dan fungsi bagian tubuh.
"Orangtua juga harus memberitahu bagian tubuh mana dari anak yang tidak boleh disentuh oleh orang asing. Tekankan di daerah mana yang boleh disentuh orang asing dan mana yang tidak boleh, disesuaikan dengan usia anak," kata Bernie saat talkshow kesehatan bertema Stop Kekerasan pada Anak, Sabtu, (7/6/2014).
Terpenting adalah memberitahu anak bahwa tubuhnya adalah miliknya sehingga dia tahu haknya untuk melarang orang lain menyentuh bagian tubuhnya.
Rustika Thamrin, psikolog di Brawijaya Clinic & Lifestyle Centre, mengatakan orangtua harus mengenalkan ke anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang asing secara rinci.
"Kalau sampai disentuh, anak harus lari. Kalau dikejar dan ditangkap, anak harus menjerit. Jadi, harus rinci penjelasan dari orangtua sehingga anak tidak bingung," kata Rustika.
Beberapa ibu yang datang saat talkshow membagi sarannya dalam memberi edukasi soal seksualitas kepada anak. Seorang ibu telah mengenalkan perbedaan laki-laki dan perempuan kepada anak sejak anak berusia 3 tahun. Ibu lain mengajari anak perempuannya sejak usia 4 tahun untuk mandi bersama hanya dengan ibunya.