Bisnis.com, JAKARTA—Banyak sekali terdapat mitos-mitos tentang bahayanya mengoperasi amandel atau tonsil ketika kita terkena penyakit radang amandel atau tonsilitis. Berikut penjelasan akan mitos-mitos yang beredar dikalangan masyarakat menurut Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan dan Bedah Kepala Leher Brawijaya Women & Children Hospital, Sjaruddin.
Pertama, banyak orangtua yang keberatan bila anaknya dioperasi amandel, mereka takut ketahanan tubuh anak berkurang bila amandel diangkat. Amandel memang berfungsi sebagai daya tahan tubuh anak terhadap kuman, tapi amandel hanya optimal berfungsi hingga usia 7 tahun, selanjutnya akan semakin mengecil. Jangan takut, memasuki usia remaja, tubuh sudah memiliki ketahanan yang baik, meskipun tanpa amandel.
Kedua, infeksi amandel membuat anak bodoh. Pendapat ini salah. Anak yang bermasalah dengan amandel akan mudah lelah karena tidak nyenyak tidur dan rentan terhadap penyakit, hingga akhirnya sering membolos sekolah. Gangguan pada saluran pernafasan akibat amandel juga menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke otak, hingga anak sulit berkonsentrasi dan tidak lagi semangat belajar.
Ketiga, amandel akan membesar kembali beberapa lama setelah operasi. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena bila amandel telah terangkat dengan baik maka niscaya tidak akan membesar kembali. Memang ada kemungkinan sekitar 15 persen adenoid akan membesar kembali, tapi ini tidak akan memberikan masalah yang berarti bagi tubuh.