Bisnis.com, JAKARTA--Bagi perempuan, menstruasi kadang bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan.
Mulai dari keram perut, hingga emosi yang naik turun bisa mengganggu aktivitas. Hasil riset menujukkan, 8 dari 10 perempuan pasti terserang gejala Pre-Menstrual Symptops (PMS).
Menurut ahli kesehatan, gaya hidup dan nutrisi asal Australia Fiona Caddies, ada empat tipe gejala PMS yang harus diwaspadai.
Tipe A: Ini merupakan tipe gejala PMS paling umum yang melanda lebih dari 80% perempuan. Kategori ini meliputi gejala-gejala seperti suasana hati yang resah dan tak menentu, emosi yang agak tinggi, dan sensitif.
Tipe C: Kategori ini menyerang lebih dari 50% perempuan dalam beberapa hari sebelum datang bulan. Gejala-gejala yang terjadi antara lain meningkatnya nafsu makan dan “ngidam” makanan-makanan manis, sakit kepala, kelelahan .
Tipe D: Gejala-gejala PMS yang umumnya terjadi dalam kategori ini adalah perasaan depresi, kesepian, berkurangnya koordinasi dan mudah lupa.
Tipe H : Kategori ini biasanya memiliki gejala PMS yang biasa disebut “hyperhydration”. Ini melanda lebih dari 40% perempuan sebelum datang bulan. Gejala yang terjadi seperti kenaikan berat badan, “water retention” dan payudara yang mengencang.
Menurut Fiona Caddies, kesemua gejala PMS tersebut sangat berkaitan dengan hormon yang tidak seimbang. Tipe A, misalnya, disebabkan karena meningkatnya hormon estrogen dan berkurangnya hormon progesteron.
Sebaliknya, gejala PMS Tipe D bisa terjadi ketika tubuh kekurangan hormon estrogen dan kelebihan hormon progesteron.
Anda bisa mengetahui dengan pasti ketidakseimbangan hormon dalam tubuh Anda dengan mengunjungi dokter atau ahli kesehatan melalui tes air liur.
