Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu/JIBI
Entertainment

Mari Elka Pangestu: Film Indie Tetap Diperhatikan

Deandra Syarizka
Senin, 22 September 2014 - 18:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah industri film layar lebar yang tengah bergairah, pemerintah melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tetap memperhatikan film-film indie. Hal itu disampaikan Menteri Kemenparekraf Mari Elka Pangestu dalam diskusi  “Perkembangan dan Prospek Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” di Wisma Bisnis Indonesia, Senin (22/09/2014)

“Kita dukung (film indie), karena di situlah cikal bakal kreativitas. Badan Perfilman Indonesia akan mengadakan dana, pendanaan bagi sinematografer yang baru mulai berkarya,” katanya.  

Dia menambahkan, pada dasarnya pihaknya selalu mendukung karya kreatif anak bangsa di bidang perfilman, baik film layar lebar maupun film indie.

Bagi film-film layar lebar, Kemenparekraf turut memberikan dukungan bagi film-film yang membawa nama Indonesia ke tingkat dunia lewat festival film bertaraf internasional. Selain itu, juga mendukung berbagai festival film indie dan film pendek yang diadakan di Indonesia. Di sisi lain, Kemenparekraf juga aktif  turut serta dalam workshop film bagi para sinematografer pemula, seperti Workshop dan Pelatihan Perfilman yang baru-baru ini dilakukan di Makassar dengan melibatkan sineas Riri Riza.  Hal ini dilakukan tak lain untuk meningkatkan kualitas film indie tersebut.

“Film indie itu kan media latihan saja. Dia tidak bisa disandingkan dengan film layar lebar yang dibuat dengan dana yang besar dengan orang-orang yang profesional. Meski begitu, film indie harus tetap didukung. Itu memang sudah menjadi tugasnya Badan Perfilman Indonesia,” kata Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Ahman Sya kepada Bisnis.com .

Ketika disinggung mengenai jumlah film indie yang telah diproduksi di Indonesia, dia mengaku pihaknya tidak memiliki arsip mengenai hal tersebut. Ini karena sistem pembuatan film indie yang bebas dan tidak memerlukan registrasi ke Kemenparekraf .

Berdasarkan data BPS pada 2013, sektor film, video dan fotografi hanya menyumbang sekitar 1,31% terhadap nilai tambah dan distribusi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Industri Kreatif di Indonesia. Angka tersebut jauh terpaut kecil bila dibandingkan dengan tiga subsektor industri kreatif lainnya seperti kuliner yang menyumbang 32,51%, fashion/mode 28,29% dan kerajinan 14,44%.

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro