Bisnis.com, JAKARTA—Pekerja wanita saat ini sudah memiliki dampak besar dalam dunia kerja, baik dari level rendah hingga level tertinggi.
Karena itu, perlu adanya keahlian dan kemahiran para wanita untuk menjadi seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan.
Menurut lembaga Organisation for Economic Co-operation and Development Indonesiaeran (OECD) menyatakan jika kesenjangan antara pria dan wanita dalam partisipasi di dunia kerja dihilangkan, maka pertumbuhan GDP dunia, bisa mencapai nyaris 12% pada 2030.
Svida Alisjahbana, CEO Femina Group mengatakan dalam pembukaan Women C Summit itu para perempuan tidak butuh privilese, kelonggaran apalagi rasa iba. "Yang kami perlukan adalah visi dan pengertian baru bahwa yang suka atau tidak suka, masih berasumsi bahwa tanggungjawab mengurus rumah tangga atau mengasuh anak itu hampir sepenuhnya adalah tanggungjawab para perempuan saja," katanya.
Menurut survey Femina Group, terdapat sejumlah hal dianggap mendesak oleh para wanita pekerja dan eksekutif:
1. Masa cuti hamil wanita harus diimbangi dengan masa cuti pria agar mereka juga berperan dalm tugas mengurus rumah dan anak.
2. Sarana daycare yang mudah diakses dari tempat kerja.
3. Sistem evaluasi kerja yang menetralisir dampak cuti yang harus diambil karena tugas-tugas penting dalam pengurusan anak, atau jadwal kerja yang lebih fleksibel.
3. Kebijakan promosi yang tidak lagi tergantung konsep kinerja anytime, anywhere.
4. Komitmen nyata dan terukur oleh para CEO untuk menjalankan program keragaman gender dan dalam pencapaian target dimana para perempuan mempunyai peran dalam posisi kepemimpinan.
Sedikitnya 200 perempuan yang jadi pemimpin dari sektor korporasi mengikuti Women C Leadership Summit bertema Adaptive Leadership for Women Leaders in the Indonesian Corporate Sector di Ballroom, Four Seasons Hotel, Selasa (9/12/2014).
Pada acara tersebut, menghadirkan James Allen dari Baik & Company yang mempresentasikan Founders Mentality, dan Jonathan Marshall dan Denise Wright dari Marshall Consulting yang memandu peserta menguasai kemahiran seputar Adaptive Leadership agar mereka dapat beradaptasi dengan berbagai tantangan dan perubahan. (Bisnis.com)