Bisnis.com, JAKARTA --Dewan juri Sayembara Menulis Novel DKJ 2014 akhirnya memilih para pemenang. Rencananya pengumuman akan dilaksanakan besok malam, Kamis (18/12/2014) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM).
Dita Kurnia, Humas Dewan Kesenian Jakarta TIM menyatakan lomba sempat diperpanjang dari seharusnya berakhir 30 September menjadi 15 Oktober karena jumlah peserta tidak mencapai target.
"Pada saat ditutup, jumlah total naskah yang diterima sebanyak 64. Sebagian besar naskah masuk pada hari terakhir. Dari 64 naskah yang diterima, hanya 61 naskah yang lulus seleksi administrasi," jelas Dita dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2014)
Menurut Dita, tiga peserta yang mengalami kegagalan administrasi dikarenakan satu naskah tidak memenuhi persyaratan karena jumlah halaman kurang dari 46 halaman. Satu karya tidak memenuhi persyaratan umur karena penulisnya berumur 50 tahun dan satu naskah datang terlambat.
Sayembara Menulis Novel DKJ merupakan program utama Komite Sastra yang diadakan dua tahun sekali. Sayembara yang dimulai sejak 1974 ini diadakan untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas pengarang Indonesia dalam penulisan novel. Variasi umur peserta sayembara tahun ini berkisar antara 19 sampai 37 tahun.
Sayembara Menulis Novel DKJ telah lahir beberapa novel-novel penting seperti Stasiun karya Putu Wijaya (pemenang 1975) dan Olenka karya Budi Darma (pemenang 1980).
Rangkaian acara malam anugerah Sayembara Menulis Novel DKJ 2014 akan dimulai dengan diskusi Telaah Kritis atas Novel-novel Pemenang Sayembara Menulis Novel DKJ: Satu Dekade bersama Seni Gumira Ajidarma dan Linda Christanty pada pukul 10.00 WIB. Dilanjutkan dengan peluncuran buku Memasak Nasi Goreng tanpa Nasi: Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ 2013 pada pukul 17.00 WIB. Malam harinya, pukul 19.30 WIB, pelaksanaan pengumuman pemenang Sayembara Menulis Sayembara DKJ 2014 oleh dewan juri, yang terdiri atas Nukila Amal, Zen Hae, dan Martin Suryajaya.
Pengumuman pemenang tersebut akan dimeriahkan oleh penampilan musik oleh Bungabel, Pohon Tua Dialog Dini Hari, Sanggar Matahari, dan dramatic reading puisi Slamet Sukirnanto dan Bakdi Sumanto oleh Fersi Firdaus
