Bisnis.com, JAKARTA- Rupanya, koleksi ready-to-wear dari para perancang busana menjadi lirikan fesyenista untuk mengawali Tahun Baru 2015.
Mengintip dari gelaran fesyen di Milan, London, dan Paris, terlihat bahwa di 2015, gaya busana yang kembali mengulik kejayaan era 1970-an menjadi perhatian para perancang mode, pengamat mode, dan fesyenista. Tampak jelas bahwa gaya berbusana seperti Madonna akan kembali menjadi tren pada tahun ini.
Lihat saja, merek ternama seperti Burberry Prorsum menampilkan koleksi bertema The Birds and The Bees. Mengusung busana dengan motif yang terinpirasi dari alam seperti bunga dan serangga, busana ini menggunakan warna yang alam seperti biru dan hijau.
Pada koleksi terbarunya, Burberry menampilkan kembali tren jaket denim di koleksi terbarunya. Dipadankan dengan rok selutut berwarna hijau dan biru lengkap dengan motif serangga, tidak lupa jaket denim tersebut diberikan tulle yang diikatkan menjadi pita di pinggang.
Kerah jaket denim ini pun unik, karena terbuat dari bahan plastik yang mengkilap. Pakaian ini menampilkan kesan sporti dengan jaket denim namun tetap feminim dengan rok dan aksen pita.
Lain merek lain gaya busana. Rumah mode Chanel memperkenalkan koleksi terbarunya yang didominasi gaya androgini. Busana ini bergaya pakaian maskulin namun untuk wanita. Dengan jas dan celana panjang berbahan tweed, setelan ini dipadankan dengan kemeja putih dan dasi berbahan sutera. Warna cerah seperti paduan merah dan oranye dipilih untuk padanan setelan tweed. Selain itu, ada pula memadukan dengan atasan berbahan sutera yang bermotif abstrak gabungan warna merah dan oranye.
Koleksi terbaru ini walaupun bergaya maskulin namun sentuhan feminim terlihat dalam pilihan warna dasi dan atasan berbahan sutra.
Pilhan gaya androgini ini juga tidak luput dari perhatian Christian Dior yang mengusung tema serupa tetapi dengan sentuhan yang berbeda. Jika Chanel lebih memilih potongan pakaian yang klasik yakni setelan jas, Dior lebih memilih potongan busana futuristik. Salah satunya dengan membuat setelan warna putih dengan potongan serupa dengan seragam pramugari, lengkap dengan scraf yang melingkar di leher.
Blazer yang dikeluarkan Dior tampak anggun setelah dipadankan dengan rok pendek di atas lutut dengan sepatu boot.
Rumah mode Louis Vouitton tidak ketinggalan memilih blazer sebagai produk fesyen yang ditampilkan dengan padu padan dan permainan motif. Rumah mode ini menggabungkan blazer abu-abu dengan kerah warna hitam dan atasan motif zig-zag. Padupadanan ini menunjukkan kesan maskulin dengan sentuhan feminin.