Lukisan Cat Air Karya Wendibari Berjudul Nyengir / Bisnis-Deandra Syarizka
Show

Pameran Pleasure: Sensasi Artistik Cat Air

Deandra Syarizka
Jumat, 16 Januari 2015 - 15:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Wajah anak kecil itu tempak tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang putih. Matanya tertutup. Pemandangan tepi pantai dan deburan ombak menjadi latar belakang, dengan beberapa orang terlihat berdiri dan memancing.

Lukisan yang memancarkan kesan ketenangan itu berjudul Nyengir (cat air pada kertas/38 x 54 cm/ 2014) karya pelukis Wendibari Anwar yang dipajang di Pameran Lukisan Cat Air Pleasure bersama karya pelukis lainnya seperti Herman Harsono (Pothem) dan Iwan Aswan di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki (TIM), 18 hingga 30 Desember 2014.

Tema Pleasure dianggap tepat untuk merepresentasikan lukisan yang diciptakan para pelukis jebolan seni rupa Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) ini di masa rekreasi mereka. Hal ini wajar karena berbeda dengan Iwan Aswan yang memang berprofesi sebagai pelukis, Pothem sempat berkarir sebagai pegawai BUMN. Adapun Wendibari sebelumnya aktif berwiraswasta di bidang penerbitan.

Bagi Pothem dan Wendibari, Pleasure adalah pameran pertama mereka. Melalui pameran ini, mereka ingin menunjukkan bahwa meski lukisan dihasilkan melalui proses rekreasi, tetap bisa menyuarakan gagasan yang subtil.

Lihat saja lukisan berjudul Sepi (cat air pada kertas/ 80 x 55 cm) karya Herman Harsono (Pothem). Pemandangan sebuah perahu kosong yang sedang parkir di pinggir pantai menyimbolkan suasana sepi dan hening yang dominan. Tak ada potret manusia seperti nelayan atau pengunjung, hanya perahu, pasir dan ombak.

Dalam lukisan tersebut, Pothem tak terlalu banyak bermain dengan warna. Sebaliknya, dia justru menonjolkan kesan bening dan transparan pada cat air dengan memanfaatkan warna putih yang terdapat pada bidang gambar kertas aqurel yang digunakannya untuk melukis.

Berbeda dengan Pothem, potret hiruk pikuk suasana Jakarta ditampilkan Iwan Aswan dengan apik melalui lukisannya berjudul Beos (cat air pada kertas/ 21 x 33 cm/2012) dan Mandiri  (cat air pada kertas/ 21 x 33 cm/2012). Dalam lukisannya, Iwan berhasil menghadirkan kesan sibuknya Jakarta melalui tumpang tindih warna yang dia pakai seperti hitam, abu-abu dan cokelat.

Keberanian Iwan dalam mengeksplorasi warna juga terlihat pada lukisan seri Bali Dancer (cat air pada kertas/ 21 x 33 cm/2012). Keenam lukisan seri itu menampilkan warna-warna ekspresif dan beragam, menonjolkan eksotisme Tari Bali. Warna yang digunakan juga terlihat lebih pekat dan nyata.

Nuansa teduh pada setiap ekspresi sosok yang dilukis berhasil dimunculkan pelukis Wendibari melalui warna pastel dengan  tingkat gradasi warna yang sangat terkontrol. Gradasi ini dimunculkan Wendi dengan menggunakan pensil conte. Seperti Pothem, Wendibari juga gemar memanfaatkan warna putih pada bidang kertas.

Karakter yang serupa itu muncul pada lukisan Wendibari berjudul  A Woman Walking Down The Street in Paris (cat air pada kertas/ 53 x 77/2014), Xenia My Daughter (cat air pada kertas/ 53 x 77/2014), dan Rose Chen (cat air pada kertas/ 53 x 77/2014). Warna teduh seperti cokelat dan putih tampak mendominasi karakter lukisan potret Wendibari.

Kurator pameran Benny Ronald Tahalele mengatakan media cat air sebagai ekspresi lukisan sebetulnya sudah cukup lama digeluti oleh Pothem, Iwan dan Wendibari. Artinya, dalam mengeksekusi gagasan, mereka tidak lagi terkendala oleh aspek teknis. Selain itu, cat air juga dianggap memiliki karakter tersendiri, juga memiliki kesubtilan ekspresi visual yang sangat melekat.

Secara teknis, lukisan dengan media cat air membutuhkan proses latihan yang terus menerus untuk bisa mendapatkan sensasi artistik yang signifikan. Benny menambahkan ada banyak misteri artistik yang tidak terduga dapat muncul saat terjadi tumpang tindih warna, juga kondisi “wet to wet” dari warna satu ke warna lainnya. Terlepas dari semua itu, kehadiran pameran lukisan cat air juga memberikan penyegaran tersendiri di tengah maraknya lukisan akrilik dan cat minyak.

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro