Ilustrasi
Entertainment

PERANG TARIF TV BERLANGGANAN: Migrasi Pelanggan Tergantung Ini

Tegar Arief
Senin, 26 Januari 2015 - 13:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –TV berlangganan di tanah air sedang memasuki masa perang harga demi merebut pelanggan.

Meski demikian, tarif murah yang ditawarkan sejumlah televisi berlangganan di Tanah Air diyakini tidak akan berpengaruh pada masyarakat, sehingga migrasi pelanggan pada tahun ini diprediksi relatif sangat kecil.

Corporate Secretary Indovision Arya Sinulingga mengatakan tren masyarakat Tanah Air yang mempertimbangkan kualitas acara menjadi penyebab minimnya migrasi pelanggan dalam televisi berbayar.

“Kalau migrasi pasti ada, tapi itu tidak akan besar. Masyarakat lebih mengutamakan jenis tayangan, artinya masyarakat sangat selektif,” kata Arya, Senin (26/1/2015).

Arya menjelaskan, dalam satu tahun terakhir banyak perusahaan televisi berlangganan menetapkan tarif murah yakni berkisar antara Rp50.000-Rp100.000 per bulan.

Namun hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap migrasi pelanggan.

Menurutnya, yang bisa mempengaruhi migrasi langganan bukanlah penetaan tarif yang murah, namun jenis program siaran yang ditawarkan.

Konsumen baru bisa beralih jika televisi berlangganan menyajikan tayangan yang sangat eksklusif.

Migrasi pelanggan secara besar-besaran, sambungnya, terjadi pada dua tahun lalu yakni pada 2013 karena faktor pagelaran piala dunia 2014, termasuk kepemilikan hak siar liga sepak bola Eropa oleh stasiun televisi tertentu.

“Saat ini banyak perusahaan yang menurunkan tarif. Tapi itu juga tidak berpengaruh besar terhadap migrasi pelanggan, kecuali ada tayangan yang sangat menarik,” ujarnya.

Senada dengan Arya, Direktur dan Sekretaris Perusahaan First Media Harianda Noerlan menambahkan, harga bukan faktor dominan bagi masyarakat dalam menentukan penggunaan televisi berlangganan.

Menurutnya, masyarakat saat ini lebih dewasa dalam menentukan pilihan, yakni yang berdasar pada kualitas dan pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan. “Kalau konten hampir semua televisi berlangganan sama, tinggal kualitasnya saja yang jadi pertimbangan masyarakat,” katanya.

Harianda menambahkan, masing-masing perusahaan televisi berlangganan saat ini telah memiliki segmentasi yang berbeda. Pembagian segmentasi ini secara tidak langsung bisa menekan angka migrasi pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro