ilustrasi parenting/bisnis.com
Health

Jangan Sembarangan Berikan Jam Malam Pada Anak

Yustinus Andri DP
Minggu, 1 Februari 2015 - 19:07
Bagikan

BIsnis.com, JAKARTA-Memiliki anak yang memasuki masa remaja dengan segudang aktivitas dan pergaulan sering kali memiliki problem khusus dalam mendidik anak untuk menghargai waktu dan pandai melakukan manajemen waktu.

Penerapan jam malam sering kali menjadi salah satu metode mendidik anak agar bisa memilik manajemen waktu yang baik. Selain itu metode ini bisa digunakan untuk menjaga anak dari kerawanan kejahatan sekaligus melindungi anak dari dunia negatif.

Namun terkadang maksud dari orangtua tersebut tidak dipahami dengan baik oleh anak. Mereka sering merasa dikekang dan terlalu diatur oleh orang tua.

Hal tersebut biasanya terjadi karena proses komunikasi dari anak dan orangtua yang kurang bagus. Sehingga peraturan tentang jam malam sering kali berasal secara sepihak dari orang tua, bukan atas kesepakatan dua belah pihak.

Maka dari itu tak jarang mereka akan memberontak dan menganggap penerapan jam malam tersebut bukan sebagai media mendidik dirinya.

Psikolog keluarga, Anna Surti A. yang akrab disapa Nina mengatakan bahwa proses diskusi kepada anak, menjadi satu tips yang paling jitu untuk menerapkan jam malam agar sang anak tak merasa dikekang.

“Tidak bisa kalau aturan dilakukan searah dari orang tua disertai dengan paksaan. Perlu ada kesepakatan bersama agar aturan ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Selanjutnya jelaskan pada anak, apa yang menjadi dasar dari orangtua untuk menerapkan jam malam. Proses menjelaskan ini pun hendaknya dilakukan dengan santai, dan terbuka.

“Misal bilang ke anak, Nak mama atau papa itu kalau kamu pulang terlalu malam sering khawatir sama keamanan kamu. Belum kalau kamu terlalu malam, kamu kecapekan dan keehatan kamu terganggu,” kata Nina.

Selanjutnya menurut Nina, orang tua perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja kegiatan dan aktivitas sang anak sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan agar penerapan jam malam tidak menganggu perkembangan sang anak.

Setelah memeberikan dasar alasan dan mendengarkan apa saja kegiatan sang anak. Coba tawarkan opsi pertama jam malam yang anda kehendaki. Lalu dengarkan permintaan dari anak batas waktu jam malam yang dikehendakinya.

Proses tawar menawar ini perlu agar anak merasa dihargai dan mengerti bahwa penerapan jam malam ini murni untuk kebaikan dirinya.

Khusus untuk hari libur atau weekend, sang anak sering kali meminta kelonggaran waktu untuk pulang ke rumah. Dalam kasus ini, orangtua sebaiknya jangan terlalu kukuh dan kaku untuk tetap menerapkan jam maam seperti hari-hari biasa.

Jika masalah utamanya adalah kekhawatiran terkait keamanan sang anak. Cobalah cari solusi akan hal tersebut.

“Bisa dilakukan dengan menanyai sang anak, apakah mau di antar dan dijemput. Jika dia tidak mau, coba tanyai siapa barengan dia  untuk berangkat, atau di mana lokasi dia pergi. Ini berfungsi untuk meredakan kekhawatiran orangtua, sekaligus tetap memonitor sang anak,” kata Nina.

Penerapan jam malam bagi anak remaja sebenarnya memiliki berbagai sisi positif. Selain guna melatih anak menghargai waktu dan melakukan manejemen waktu seperti dikatakan di atas. Menjaga anak dari kelelahan dan gangguan kesehatan karena proses istirahat yang tak teratur, menjadi sisi baik lain dari kebijakan ini.

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro