Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo menyiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.
Indroyono menyebut pada pertengahan tahun ini pihaknya akan menggerakkan 88 kapal dalam Ekspedisi Nusantara ke bagian timur Indonesia.
“Ekspedisi Nusantara jaya akan kita lakukan pada pada 1 Juni 2015 dengan menggerakkan 88 kapal, menyambangi 510 pelabuhan di kawasan timur,” kata dia kepada Bisnis di ruang kerjanya di Gedung BPPT, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, kapal-kapal yang digerakkan pada ekspedisi itu juga akan sekaligus membawa obat-obatan dan logistik untuk pasar murah. Selain itu nantinya juga ada peragaan bela negara dan pemuda bahari.
“Orang mungkin bilang ‘[ekspedisi] ini mahal sekali sih’. Tapi, punya negara kayak gini ya harus dilaksanakan kalau enggak, laut kita bukan jadi perekat tapi pemisah. Suka tidak suka, mau tidak mau, bangsa kita itu negara kepulauan, ini harus disambangi,” ujarnya.
170 Kapal
Kegiatan tersebut rencananya akan digelar juga pada Desember sebelum Tahun Baru.
“Kalau sukses yang 88 ini, tahun depan kami akan bikin double, 170 kapal bergerak,” kata dia optimistis.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan strategi jangka panjang yakni lewat pendidikan bahari dan budaya maritim, pelatihan maritim, olahraga bahari.
Untuk itu, dia menjajaki kerjasama dengan Kementerian Pendidikan memasukkan kemaritiman dalam kurikulum.
“Kami sepakat untuk memasukkan ke kurikulum sebisa mungkin, tidak harus kurikulum kebaharian tapi bisa lewat soal-soal aplikatif dalam pelajaran fisika dan matematika, atau pelajaran menggambar jangan dua gunung ditambah matahari tapi jadi pantai misalnya,” tuturnya.
