Bisnis.com, JAKARTA - Pakar nutrisi Emilia Achmadi mengatakan, tubuh manusia membutuhkan asupan lemak, karena itu tidak perlu takut dengan lemak.
"Setiap hari tubuh kita membutuhkan lemak sebanyak 30%, tapi faktanya orang Indonesia rata-rata mengkonsumsi lemak lebih dari 40%," kata Emilia pada diskusi seputar makanan dan gizi yang gelar PT Unilever Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Emilia mengatakan, tingginya konsumsi lemak orang Indonesia lebih disebabkan pada pola konsumsi dan pengolahan makanan seperti banyak makanan yang digoreng dan menggunakan santan.
Karena itu, satu dari tiga perempuan mempunyai masalah berat badan, sementara hanya satu dari lima laki-laki yang bermasalah dengan berat badan karena relatif lebih banyak membakar energi dari aktifitas sehati-hari.
Efek dari tinggi konsumsi lemak maka berdampak pada penyempitan pembuluh darah sehingga menyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung dan diabetes melitus.
Meski begitu, tubuh tetap membutuhkan lemak sehat atau lemak baik yang juga disebut lemak tak jenuh yang dapat memperkecil resiko serangan jantung, meningkatkan antibodi tubuh, dan membantu menurunkan kolesterol LDL.
Lemak baik tersebut bisa didapat dari sejumlah makanan seperti minyak zaitun, ikan perairan dalam yang mengandung omega tiga yang tinggi seperti salmon dan tuna, alpukat serta kacang-kacangan.
"Pada dasarnya lemak itu tidak perlu ditakuti, lemak tidak membahayakan kalau konteksnya benar seperti cara memasaknya benar dan jumlahnya tidak berlebihan," katanya.
Untuk itu menurut Emilia perlu berteman dengan lemak karena lemak bagian dari hidup sehat tapi harus diketahui berapa banyak dan seberapa serig dikonsumsi serta yang terpenting kuncinya adalah disiplin termasuk berolahraga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
