Adang Muhidin dari Komunitas Bambu Indonesia menunjukkan gitar bass bambu buatan mereka, di sela Java Jazz Festival 2013, di Jakarta, Minggu malam. Instrumen musik ini memiliki cita rasa unik tersendiri saat dimainkan./Antara-Ade P Marboen
Musik

ALAT MUSIK BAMBU: Tak Laku di Negeri Sendiri, Tapi Jadi Incaran Bule Mancanegara

Newswire
Rabu, 18 Maret 2015 - 12:07
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG -- Selama ini orang mengenal gitar dan alat musik lainnya terbuat dari berbagai macam bahan, bukan dari bambu.

Namun, di Cimahi, Jawa Barat, terdapat sentra produksi yang justru membuat berbagai macam alat musik dengan menggunakan bambu.

Sayangnya, alat musik bambu hasil kreasi warga Cimahi itu lebih diapresiasi para wisatawan manca negara dibanding warga Indonesia sendiri.

"Alat musik bambu produksi kami tidak terekspose di negeri sendiri justru diborong oleh wisatawan dari sejumlah negara," kata pembuat alat musik bambu di Cimahi, Adang Muhidin, 41, di Bandung, Rabu.

Alat musik yang mereka produksi berupa alat musik petik, tiup, gesek dan pukul. Beberapa jenis alat musik itu gitar, bass, saxophone, biola, drum dan 14 jenis alat musik lainnya yang terbuat dari bambu.

"Produk kami sudah dikenal di berbagai negara seperti Jepang, Filipina, Malaysia, Korea, Singapura, Taiwan, dan Inggris. Tapi di Indonesia sendiri tidak begitu diminati," kata Adang.

Alat musik bambu itu dijual dengan harga bervariasi, seperti biola seharga Rp1,5 juta hingga drum set yang ia hargai Rp15 juta.

Produknya kurang laku di negeri sendiri dikarenakan bahan bakunya. Pasalnya bambu memiliki harga yang murah dan mudah didapat, sementara harga alat musik yang ia jual dapat mencapai jutaan.

"Kalau kami ikut pameran-pameran di Bandung, responsnya kurang maksimal. Mereka bilang bahannya dari bambu, (cuma bambu). Karena itu produk kami diberi merk Virage Awie," kata Adang.

Merek Virage Awie berasal dari kata dalam bahasa Sunda "pirage awi" yang berarti cuma bambu.

Di Indonesia hanya segelintir musisi yang membeli alat musik bambu. Mereka adalah Iwan Fals dan Balawan,  sisanya dinikmati oleh band-band pengguna alat musik bambu di luar negeri.

Untuk lebih mengenalkan alat musik bambunya, Adang berencana menggelar orkestra alat musik bambu pada 2016 mendatang.

Sesuai namanya, orkestra itu akan menggunakan seluruh alat musik yang terbuat dari bambu, bahkan panggung, sound system, dan komputernya juga terbuat dari bambu.

"Untuk orkestra kita cuma kurang piano bambu saja, dan itu sekarang sedang diriset," kata Adang.

Adang berharap, alat musik bambu dapat lebih dikenal di negeri sendiri serta dapat dinikmati oleh lebih banyak negara di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro