Health

Hindari Gagal Ginjal, Jangan Minum Es Teh Yang Berlebihan!

Editor
Senin, 6 April 2015 - 06:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jangan terlalu banyak minum es teh guna menghindari gagal ginjal. Itulah nasihat dokter di Amerika Serikat pasca kasus gagal ginjal yang diderita oleh seorang pria Arkansas dengan penyebab tidak lazim yakni kebiasaan minum segalon es teh setiap hari.

Pria 56 tahun itu menenggak 16 cangkir es teh saban hari. Tehnya adalah teh hitam, yang diketahui mengandung zat kimia penyebab batu ginjal dan bahkan gagal ginjal bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Dokter pada mulanya mencoba mencari beberapa penyebab potensial penyakitnya, tapi akhirnya berujung pada satu hal.

"Teh itu satu-satunya penjelasan masuk akal," kata Dr. Umbar Ghaffar dari University of Arkansas for Medical Sciences di Little Rock, Arkansas, AS. Ghaffar dan dua dokter lain memaparkan kasus ini dalam jurnal New England Journal of Medicine.

Pasien yang tak disebutkan namanya itu masuk rumah sakit pada Mei tahun lalu dengan keluhan mual, lemah, kelelahan dan nyeri tubuh. Dokter memastikan bahwa ginjalnya tersumbat dan meradang oleh bahan kimia makanan yang disebut oksalat.

Menurut Ghaffar, pria itu kini harus menjalani dialisis atau cuci darah, yang mungkin selama hidupnya.

Selain di teh hitam, oksalat juga ditemukan pada bayam, kacang-kacangan, gandum dan cokelat. Dalam kasus yang jarang terjadi, terlalu banyak oksalat dapat menyebabkan gangguan ginjal, tetapi sering juga berperan dalam gangguan pencernaan. Tapi, tampaknya hal ini tidak trejadi pasien Arkansas itu, dan ia tidak memiliki keluarga atau sejarah pribadi dengan penyakit ginjal.

Menurut Ghaffar, dengan 16 cangkir es teh hitam setiap hari, pasien itu mengkonsumsi oksalat 3-6 kali lebih banyak dari rata-rata konsumsi orang Amerika.

Namun, kasus pasien Arkansas ini sangatlah tak biasa, kata Dr. Randy Luciano, spesialis ginjal di Yale School of Medicine yang telah menangani orang-orang yang ginjalnya rusak karena kebanyakan oksalat.

"Saya tak akan minta orang berhenti minum teh," kata Luciano, yang tak terlibat dalam penelitian Ghaffar.

Penulis : Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro