Persentase penderita kanker tulang dapat bertahan selama lima tahun kurang dari 5% dan sekitar 5%-20% bertahan lima tahun apabila menjalani terapi operasi./JIBI
Health

Inilah Persentase Daya Tahan Hidup Pasien Kanker Tulang

Atiqa Hanum
Sabtu, 11 April 2015 - 14:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Cancer Center Guangzhou China menyatakan penderita kanker tulang yang dapat bertahan hidup selama lima tahun kurang dari 5% dan sekitar 5%-20% bertahan lima tahun apabila menjalani terapi operasi.

Dokter Warsito Purwo Taruno mengungkapkan kanker tulang akan berakibat fatal menjadi kematian apabila sel kanker tersebut sudah menyebar ke organ lain. Misalnya, paru-paru, otak, prostat, payudara dan lain sebagainya serta tidak harus dengan teridentifikasi lebih dulu.

"Hanya 5% yang bisa bertahan sampai lima tahun tanpa amputasi, dan 15%-20% yang bisa bertahan hingga lima tahun apabila diamputasi," jelasnya dalam Seminar Hari Kanker Tulang Indonesia di Menara Top Food, Tangerang, Sabtu (11/4/2015).

Dia pun memaparkan biasanya penderita kanker tulang tidak merasakan sakit di tulang melainkan adanya benjolan seperti daging tumbuh dan kadang banyak yang tidak tahu bahwa itu kanker tulang. Apabila tumor tulang ganas dapat menyebar ke organ tubuh lain secara hematogenously melalui pembuluh darah.

" Kalau sudah ke paru-paru, terlihat seperti ada yang tumbuh disana kayak tulang, behitu juga kalau ke otak akan terbentuk seperti jaringan yang ada di tulang. Dan ini paling bahaya," terangnya.

Hanya 30% orang yang menderita, tambahnya, tumor tulang berasal dari tulang itu sendiri dinamakan tumor primer tulang. Sedangkan, tumor sekunder tulang mencapai 70% dikarenakan sebaran dari kanker payudara, kanker tiroid, kanker prostat, kanker sum-sum tulang belakang yang disebarkan lewat pembuluh darah.

"Primer akan lebih fatal ketika menyebar ke paru-paru dan otak ketimbang sekunder, jelasnya.

Klasifikasi tulang yang sering muncul, ujarnya, berada di bagian tulang itu sendiri, tulang lunak, pelapis luar, hingga di sumsum belakang. Tumbuhnya tumor ini sering diakibatkan adanya perubahan hormonal berbagai macam. Biasanya perubahan tersebut (mutasi genetika) ada saat seseorang berada di usia 30-40 tahun yang bisa langsung terjangkit tumor atau tertimbun dan kena setelah  tahun keatas.

"Untuk makanan sendiri tidak berpengaruh banyak, namun bisa memicu pada awalnya untuk perubahan hormon tadi namun tidak banyak penyebabnya," ungkapnya

Untuk umor jinak, jelas Warsito, pertumbuhannya tidak agresif dalam penyebaran. Sehingga apabila tidak dilakukan tindakan pun tidak mengapa. Namun, tumor yersebut bisa mengganggu penglihatan yang apabila diambil tidak menyeluruh masih bisa tumbuh lagi dan lebih komplek.

"Kalau ingin dihilangkan harus dimabil sebersih-bersihnya dengan operasi. Kalau masih tertinggal tidak akan buat ganas tapi akan berkembang lambat atau cepat," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Atiqa Hanum
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro