Bisnis.com, JAKARTA -- Seiring meningkatnya perkembangan teknologi, bayi prematur dapat diselamatkan dan memiliki kesempatan hidup lebih besar. Syaratnya, pertumbuhan bayi prematur harus serupa dengan pertumbuhan janin di dalam uterus.
Menurut siaran pers, data RSCM memperlihatkan bahwa bayi prematur saat ini lebih banyak diselamatkan dibandingkan beberapa tahun lalu. Jika pada tahun 2013, jumlah bayi prematur ekstrim yang dapat diselamatkan hanya mencapai 24,53% saja. Maka tahun 2015 ini, sejak Januari hingga Februari saja, bayi prematur ekstrim yang bisa diselamatkan telah mencapai 83,33%.
Dr. Rinawati Rohsiswatmo Sp(A) K, staf divisi neonatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pemberian nutrisi yang tepat dan baik dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan bayi seperti bayi normal lainnya.
"Pertumbuhan bayi prematur harus serupa dengan pertumbuhan janin di dalam uterus dengan usia kehamilan yang sama, yaitu sekitar 15g/ kg/ hari," katanya.
Tantangan berikutnya, tambahnya, setelah keberhasilan menyelamatkan bayi prematur adalah meningkatkan kualitas hidup untuk bayi prematur yang dapat diselamatkan. Bayi prematur memiliki kebutuhan gizi khusus karena mereka tumbuh padat tingkat yang lebih cepat dari pada bayi cukup bulan.
Kebanyakan bayi prematur yang lahir pada kehamilan 35-37 minggu dapat langsung menyusu pada ibunya. Pada mereka yang pencernaannya sudah matang namun belum mampu menyusu sendiri, ASI dapat dipompa dari payudara ibu dan diberikan melalui tabung kehidung bayi atau mulut. Nutrisi khusus seperti kalsium dan fosfor dapat ditambahkan ke ASI karena bayi prematur memiliki kebutuhan protein, mineral yang tinggi.
Kimia darah bayi seperti glukosa darah, garam, kalium, kalsium, fosfat, dan magnesium, di monitor secara teratur. Diet bayi disesuaikan untuk menjaga zat-zat tersebut dalam kisaran normal.
ASI dapat diberikan secara on demand (setiap saat bisa diberikan), seperti pada bayi-bayi lahir cukup bulan. Untuk bayi prematur, hanya dapat diberikan ASI 1030 cc per kilogram berat badan per hari. Karena sistem penyerapan pada usus bayi prematur masih belum sempurna, dikhawatirkan ASI yang tidak ditakar malah dapat mengganggu sistem pencernaannya.
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik karena mengandung protein yang mampu melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pada kasus bayi prematur moderat dan ekstrim, bayi masih terlalu muda untuk menyusu langsung dari payudara atau botol. Sistem pencernaan mereka juga mungkin belum matang.
Kebanyakan bayi baru lahir prematur berusia di bawah 29 minggu diberi makan melalu intravena (infus), kateter atau tabung. Setelah sistem pernapasan bayi stabil, barulah menyusui dapat dilakukan.
Selain itu, pemberian nutrisi yang baik dapat menyokong pertumbuhan berat badan bayi tanpa menyebabkan efek yang merugikan pertumbuhan dan fungsi sistem organnya. Dengan demikian diharapkan kualitas hidup bayi prematur akan lebih baik.