The Fox Exploits The Tiger's Might/Youtube
Entertainment

Film Karya Lucky Kuswandi Curi Perhatian di Festival Cannes

Newswire
Jumat, 22 Mei 2015 - 09:49
Bagikan

Bisnis.com, CANNES- Film The Fox Exploits The Tiger's Might karya Lucky Kuswandi diputar ulang bersama empat film pendek lainnya di Theatre Alexandre III, Kamis (21/5/2015) malam.

Sebelumnya pada Rabu malam, film pendek berdurasi 25 menit itu diputar di Espace Miramar yang penuh penonton.

Seperti pemutaran perdana pada Rabu, lima dari 10 film pendek yang masuk kompetisi Pekan Kritikus (La Semaine de la Critique) Cannes 2015 ditonton oleh lima juri, kata Lucky Kuswandi kepada Antara, Kamis.

Ada 1.800 film pendek yang ada di komite seleksi.

Pada pemutaran Rabu, sesi tanya jawab antara penonton dan tim pembuat film berlangsung usai pemutaran.

Namun, saat pemutaran Kamis, panitia mempersilakan sutradara memberikan pengantar singkat sebelum film diputar.

Dalam kesempatan itu Lucky Kuswandi secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Komite Seleksi Pekan Kritik Cannes 2015.

"Sudah kurang lebih 25 tahun tidak ada satupun film Indonesia terseleksi di Critics Week, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada komite seleksi yang memilih film ini," ujarnya.

Dia mengatakan banyak yang terjadi di Indonesia selama 25 tahun dan saat ini Indonesia sudah jauh lebih matang.

"Kami sudah lebih memiliki keleluasaan untuk berpendapat dan tentu saja memberikan kritik. Film ini tentu mustahil bisa diproduksi 25 tahun yang lalu," ujarnya.

Sutradara Swedia Isabella Carbonell menyampaikan pujian khusus untuk karya dari Indonesia itu.

"Menonton film The Fox membuat saya tiba-tiba teringat Lars Von Trier (sineas Denmark). Ia pernah mengatakan film haruslah membuat orang terganggu', seperti halnya ada kerikil di sepatu kita. Film Lucky Kuswandi berhasil mengganggu' saya. Film ini telah membuat badan saya merasa hangat, seperti ada panas yang menjalar di tubuh saya. Ini film favorit saya!," kata Carbonell yang film pendeknya, Boys, juga tampil di kompetisi.

Salah seorang penonton, Shubhra Prakash, perempuan muda yang bekerja di rumah produksi di Amerika Serikat, menghampiri Lucky Kuswandi.

"Ini film yang sangat berani," kata Shubra Prakash lalu menyebutkan betapa sukanya ia pada karya Lucky.

Prakash menilai karya Lucky gamblang memperlihatkan persoalan seksualitas dengan segala kompleksitasnya dan kekuasaan.

"Sangat menarik untuk menontonnya. Dan terutama film ini membicarakan seksualitas dengan cara yang berbeda," kata Prakash.

The Fox Exploits the Tiger's Might produksi Babi Buta Film dan Hivos South East Asia akan bersaing dengan sembilan film pendek lain dari seluruh penjuru dunia untuk memperebutkan dua penghargaan: Canal+ Award untuk film pendek terbaik dan Sony Cinealta Discovery Prize untuk film berkecenderungan inovatif.

Pengumuman pemenang pada 21 Mei 2015.

La Semaine de la Critique adalah salah satu ajang independen penting yang diselenggarakan berbarengan dengan Festival Cannes pada setiap bulan Mei. Ajang penting lainnya adalah Quinzaine des Realisateurs atau Directors Fortnight.

Pekan Kritikus mulai diselenggarakan tahun 1962 oleh serikat kritikus dan jurnalis Prancis, yang menganggap Festival Cannes sudah terlalu mapan dan berorientasi hanya pada nama-nama besar namun sudah mengabaikan pencapaian artistik.

Beberapa tahun kemudian langkah ini diikuti oleh serikat sutradara Prancis yang menyelenggarakan Quinzaine des Realisateurs.

Kedua acara ini independen ini didedikasikan pada karya-karya inovatif, diselenggarakan berbarengan dan terintegrasi dengan Festival Film Cannes.

Film-film yang berkompetisi di La Semaine dan Quinzaine dan Quinzaine des Realisateurs juga berkompetisi untuk kategori-kategori tertentu Festival Cannes, seperti Camera dor untuk film pertama terbaik.

Festival Cannes juga disertai dengan berbagai acara pelengkap, yang terpisah. Seperti Cannes Cinephile yang diselenggarakan bagi warga Cannes dan sekitarnya.

Ratusan film lain diputar di belasan ruang pemutaran di Pasar Film. Ini merupakan bagian dari Festival Film Cannes, namun tidak melalui Komite Seleksi. Ini merupakan bagian dari sisi komersial Cannes. Film-film yang diputar di sini tidak melalui seleksi, karena mekanismenya adalah menyewa ruangan, dan dimaksudkan untuk para distributor dan pengedar film.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro