Bisnis.com, JAKARTA- Silikon memang terdengar akrab di dunia kecantikan, namun konotasinya tak selalu positif.
Silikon dianggap sebagai zat yang dicari kaum wanita untuk memperindah bentuk tubuh, tapi di satu sisi zat ini juga sering dianggap memberi efek yang membahayakan.
Penggunaan silikon sebenarnya terbukti memberi manfaat yang besar. Di bidang kesehatan, misalnya, penggunaan silikon adalah hal yang lumrah, khususnya di bidang bedah plastik.
“Silikon adalah polimer yang terdiri dari beberapa jenis, ada yang cair, gel, dan padat. Penggunaannya juga sangat luas, mulai untuk pembuatan oli, lem, dot botol, hingga produk perawatan rambut. Di bidang medis, silikon digunakan untuk alat katup jantung, alat infus, lensa kontak, dan kateter urin,” ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) cabang Sumatra Utara, dr. Frank Bietra Buchari, SpBP-RE (K), dalam siaran persnya, Jumat (14/8/2015).
Selain itu, menurutnya, silikon juga biasanya digunakan sebagai implan untuk memperbesar payudara, meninggikan hidung, tulang pipi, atau memanjangkan dagu.
“Tak hanya implan, karena silikon juga bermanfaat dalam perawatan bekas luka pasca-operasi bedah plastik. Silikon untuk perawatan bekas luka berupa silicone sheet atau silikon gel,” jelasnya.
Namun tak sedikit pula kasus penggunaan silikon yang berujung kecelakaan, yang dilakukan pihak-pihak bertanggung jawab.
Penyuntikan silikon cair ke dalam tubuh manusia, kata dr. Frank, sangat berbahaya dan seorang dokter bedah plastik profesional tidak akan melakukan tindakan seperti ini.
“Silikon padat itu aman untuk digunakan mengisi bagian tubuh manusia. Komplikasi yang ditimbulkan kecil dan dapat dibuang bila tidak diinginkan lagi. Yang berbahaya adalah menyuntikkan silikon berjenis cair ke dalam tubuh manusia, karena bisa menyebabkan infeksi, peradangan, dan menyebar ke bagian tubuh lain,” ujarnya.
Karena itu, dia menyarankan agar siapa pun yang ingin melakukan operasi bedah plastik untuk datang dan berkonsultasi dengan ahli yang memiliki kredibilitas.
“Mudah menemukan ahli bedah plastik yang dipercaya di Indonesia, yaitu dengan mengecek apakah dokter itu merupakan anggota PERAPI,” kata dr. Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-RE, Wakil Ketua PERAPI Pusat.
PERAPI, kata dr. Irena, merupakan satu-satunya organisasi yang mewadahi dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu kami menjamin kualitas anggota kami yang kini jumlahnya 160 orang,” ujarnya. (Bisnis.com)