Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 1.534 pelari dari 31 negara mengikuti Bromo Marathon 2015 yang diklaim sebagai kompetisi lari terbaik kedua di Asia setelah Thailand.
"Kegiatan ini sebagai salah satu event tahunan di Kabupaten Pasuruan untuk meningkatkan destinasi wisata yang memadupadankan olah raga dengan wisata yang diikuti dari 31 negara di dunia," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf seusai memberangkatkan peserta Bromo Marathon di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Minggu.
Bromo Marathon mengusung tiga kategori lomba yaitu The Bromo Marathon (42,195 km), The Half Marathon Bromo (21,097 km) dan The Bromo 10K (10 Km). Ia mengatakan, setiap peserta Bromo Marathon akan mendapatkan pengalaman berwisata yaitu petualangan dan olahraga secara bersamaan karena rute Bromo Marathon akan melewati wilayah pedesaan di sekitar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru yang menyuguhkan pemandangan alam indah.
"Seluruh rute tersebut memberikan keragaman medan menantang karena setengah rute di jalan beraspal dan setengah di jalan setapak, dengan ketinggian bervariasi antara 1.950 meter hingga 2.750 meter. Rute untuk tahun ini sengaja dirubah oleh panitia agar peserta yang sudah pernah mengikuti Bromo Marathon sebelumnya tidak bosan dan lebih efektif," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan yang sudah berjalan tiga kali tersebut, diharapkan bisa meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Pasuruan dan akan lebih banyak lagi peserta dari beberapa komunitas atau pecinta lari di dunia yang bisa bergabung dalam Bromo Marathon. Seorang peserta dari Swiss, Lorenz, mengatakan rute yang dilaluinya berat namun sangat menyenangkan karena baru pertama kali mengikuti kejuaraan lari di Gunung Bromo dan bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah.
"Rute yang sangat berat karena harus naik dan turun membuat saya terlalu mudah lelah dan haus, namun ini akan menjadi pengalaman yang indah karena baru pertama kali bisa mengikuti Bromo Marathon yang memang benar-benar menyuguhkan pemandangan alam yang indah," kata dia.