Bisnis.com, JAKARTA - Bagi sebagian orang, makan pagi atau sarapan dengan menu sehat bisa saja belum menjadi kebiasaan atau bahkan sesuatu yang sulit dilakukan. Apalagi, di tengah rentetan kesibukan yang sudah menanti, seringkali sarapan malah terlewatkan.
Di sisi lain, anak-anak sangat membutuhkan sarapan sebagai sumber tenaga untuk memulai harinya. Riset Pergizi Pangan 2013 mengungkapkan konsumsi sarapan bernutrisi berperan besar bagi anak-anak usia sekolah, termasuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, mendukung terbentuknya disiplin, membantu mendongkrak prestasi akademis, mempertahankan tubuh yang sehat, sekaligus mencegah konsumsi jajanan yang tidak sehat.
Menurut dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Fiastuti Witjaksono, sarapan idealnya memenuhi 25% dari kebutuhan kalori harian sebanyak 1.400-1.500 kalori.
Namun, Riset Kesehatan Dasar 2013 menyatakan 44,6% anak yang sarapan hanya mendapatkan asupan energi kurang dari 15% AKG (Angka Kecukupan Gizi). Dia menjelaskan setidaknya sarapan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral, dan cairan.
Nah, jika seperti itu, mungkin yang langsung terbayang adalah sarapan dengan nasi, lauk pauk, sayur dan buah serta minuman. Tentu saja jika setiap pagi harus menyiapkan sarapan dengan nasi beserta lauk pauk dan lainnya, sebagian ibu mungkin saja merasa kerepotan.
Fiastuti sangat menyarankan agar para ibu menyediakan sereal sebagai salah satu alternatif untuk sarapan anak-anak mereka. Mengapa? Karena sereal dapat menjadi solusi mengatasi masalah yang terjadi saat pagi hari yang menghambat anak-anak untuk sarapan.
Sereal cocok untuk sarapan dengan alasan kepraktisan. Karbohidrat di dalamnya juga bisa menjadi pengganti konsumsi nasi.
Anak-anak biasanya sulit sarapan karena masih mengantuk di pagi hari, dan mereka juga hanya mempunyai sedikit waktu untuk bersiap-siap ke sekolah serta belum ada nafsu untuk makan nasi.
Deretan masalah itu menuntut ibu harus menyediakan sarapan praktis yang disukai anak-anak. “Orangtua menurut saya perlu berkreasi. Jadi, jangan melulu berpikir harus menyediakan nasi beserta teman-temannya di pagi hari,” katanya.
Sereal yang ditambahkan susu serta potongan buah-buahan ideal untuk menu sarapan bagi anak-anak. Susu sudah memiliki kandungan protein dan lemak. Sementara itu pada sereal terdapat karbohidrat dan serat, sedangkan buah-buahan memiliki kandungan vitamin dan mineral serta serat. “Kalau sereal saja kelihatannya proteinnya kurang, karena itulah perlu dilengkapi,” katanya.
Dengan memasukkan potongan buah-buahan pada sereal yang telah dicampur susu itu sekaligus mengajari anak untuk terbiasa mengkonsumsi buah-buahan. Buah-buahan yang dapat dicampurkan antara lain pisang, stroberi, kiwi, atau pepaya.
Riskesdas 2013 mengungkapkan dari 35.000 anak usia sekolah, 26,1% hanya sarapan dengan cairan (air mineral, teh, susu). Hal itu, menurut Fiastuti, karena jika anak tidak mendapatkan sarapan yang bergizi, akan menurunkan konsentrasi saat belajar, cepat letih, dan meningkatkan konsumsi jajanan yang kurang sehat.
Padahal, anak kerap harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler selain kegiatan belajar mengajar bersama, sehingga membutuhkan tenaga tambahan.
Salah satu perusahaan yang memproduksi sereal adalah PT Simba Indosnack Makmur. Karsun Mulyadi, Direktur Marketing Simba Indosnack Makmur, mengatakan pihaknya telah memproduksi sereal rasa buah yang berbentuk seperti cincin dan berwarna-warni yang menarik untuk anak-anak. “Sereal ini diperkaya kalsium, serat, dan zat besi,” katanya.
Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan tersebut, rasa lemon, jeruk, dan stroberi pada sereal tersebut disukai anak-anak. Nah, tidak sulit bukan untuk mendapatkan sarapan sereal yang sehat?
