Pameran songket khas Nusantara di Museum Tekstil/Bisnis.com-Reni Efita Hendry
Fashion

Lulu Lutfi Labibi, Desainer Langganan Seleb yang Getol Eksplorasi Kain Nusantara

Wike Dita Herlinda
Jumat, 20 November 2015 - 16:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Saat ini semakin banyak perancang muda yang mengangkat kain-kain tradisional Nusantara ke dalam rancangannya. Namun, tidak semua berhasil memadukannya ke dalam sebuah desain bergaya kekinian yang sesuai dengan selera pasar modern.

Salah satu desainer yang cukup sukses memperkenalkan citra modern kain tradisional bagi konsumen urban adalah Lulu Lutfi Labibi. Karya-karya perancang asal Yogyakarta itu banyak digandrungi parafashionistakelas atas di Ibukota.

Lulu sangat terkenal dengan tema drape pada setiap karyanya, dan penggunaan unsur batik lurik yang sangat dominan sebagaisignature. Namun, dia mengaku selain lurik, masih banyak kain Nusantara yang ingin dijajakinya untuk menciptakan tren mode nan inovatif.

Banyak pelaku fesyen atau desainer yang menggunakan kain tradisional. Namun, tidak banyak yang mampu mengangkatnya sebagai sesuatu yang modern, yang disukai konsumen masa kini. Itu sangat tergantung dari desainnya, dari perancangnya, sebutnya.

Terkait karakter drape dan asimetris yang menjadi andalan dalam karya-karyanya, Lulu mengaku belum berpikir untuk mencarisignature designyang lain. Menurutnya, model draping memiliki sifat spontan dan memberi kesan unik pada busana yang tidak pasaran.

Jadi, [rancangan saya] kesannya memang sangatsegmented. Pencintanya pun memang orang-orang dengan karakter tertentu, yangstyle-nya tidak mau disamakan dengan orang lain. Keseluruhan koleksi saya memang selalu berbicara tentang detail dan cutting.

Untuk alasan itulah, perancang yang memiliki rumah limas di kawasan Kota Gede, Jogja itu mengklaim dirinya bukan perancang yang bermain di ranah klasik yang main aman. Setiap karyanya diperuntukkan bagi orang-orang yang memang ingin selalu tampil unik.

Kalau dijabarkanyamemang selalu ada detail unik yang tertatar dari setiap karya saya. Selalu adapoint of interestdari setiap baju yang saya desain, entah itudrapedi bagian pinggang atau bahu, yang jelasdrapeitu akan selalu hadir [sebagai signature].

Bicara soal intensnya penggunaan lurik dalam karya-karyanya, Lulu menjelaskan kain batik tersebut merupakan salah satu material favoritnya. Dia tidak pernah menyangka lurik akan menjadi booming seperti saat ini.?

Pria lulusan Seni Kriya Institut Seni Indonesia di Yogyakarta itu mengaku kecintaannya terhadap seni dan pergumulannya sebagai seniman sejak kuliah membuatnya selalu terpacu untuk menampilkan karya-karya yang berbeda dan mencuri perhatian.

Pada awalnya, aku hanya membuat baju seperti yang aku suka saja. Namun, karena aku juga harus mencariduit, jadi tetap harus melihat keinginan pasar. Aku harus realistis dengan rancanganku, harus membuat yang bisa dipakai kemana-mana dan memiliki daya jual.

Dia mengatakan sejauh ini karya favoritnya adalahl urik top drapeatau atasan berbahan kain lurik dengan aksen asimetris yang laku keras sejak pertama kali diluncurkan. Sampai sekarang ,item tersebut masih menjadi ciri khas dari labelnya.

Sebagaimana disebutkan, Lulu mengaku ingin mengeksplorasi kain Nusantara selain lurik. Beberapa yang sudah pernah diolah tangan kreatifnya adalah tenun Kupang, songket Aceh, dan tenun Badui. Dia juga membuat berbagai motif batik yang didesainnya sendiri.

Jadi, aku ingin kain-kain Nusantara di seluruh Indonesia aku olah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan [pasar]. Bukan berarti aku ingin dicitrakan sebagai desainer spesialis kain Nusantara, tapi aku ingin menempatkan kain tradisional di ranah fesyen modern.

Dengan menciptakan desain busana modern dari material kain tradisional, dia meyakini lama-kelamaan semakin banyak orang yang akan menyukai kain-kain Nusantara. Menurutnya, selama ini promosi kain Nusantara belum cukup ditunjang oleh inovasi desain modern.

Pemerintah, lanjutnya, kerap memngampanyekan cintailah produk dalam negeri, termasuk kain-kain tradisional. Namun, kain tradisional yang banyak di pasaran selama ini belum cukup merefleksikan kebutuhan kaum urban untuk tampil lebih edgy.

Karena aku adalah seorang desainer, kunci dalam setiap karya yang dihasilkan adalah membuat sesuatu yang akan dilirik dan disukai orang. Jadi, tanpa harus berkampanye untuk mencintai kain Nusantara, orang-orang akan suka dengan sendirinya kalau memang mereka suka dengan desainnya.

Dalam setiap karyanya, Lulu selalu menyertakan 60%-70% elemen kain Nusantara untuk setiap musim. Musim ini, dia banyak bermain dengan tenun Kupang. Musim depan, dia ingin bereksperimen dengan kombinasi lurik dengan teknik sulam dari daerah lain.

Lulu meluncurkan setidaknya 20 karya dalam koleksi baru yang diperkenalkan di Jakarta Fashion Week 2016. Dia juga merupakan salah satu dari Dewi Fashion Knights (DFK) yang dijadwalkan menutup perhelatan fesyen terakbar se-Asia Tenggara itu.

Untuk JFW 2016, unsur lurik dalam koleksiku presentasinya berbeda-beda. Untuk DFK, aku hanya akan memakai sedikit lurik, karena aku akan memperkenalkan teknik batik yang baru supaya orang tidak bosan, ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro