Bisnis.com, JAKARTA-- George Kamarullah yang dikenal sebagai aktor hingga editor, menaruh harapan pada perfilman nasional.
Dia mmeraih penghargaan Lifetime Achievement dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2015.
Menurutnya, kecanggihan teknologi yang ada saat ini bisa membantu menaikkan kelas karya sineas Indonesia. Teknologi adalah hal yang sangat kontras ketika dirinya masih aktif berakting.
George yang mengawali karir sebagai aktor meraih tiga Piala Citra sebagai aktor, dan tiga Piala Citra dari sebagai penyunting gambar.
Dia merasakan bagaimana harus berkarya dengan teknologi yang masih terbatas. George menganggap nyaris tak ada hambatan untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi.
"Sekarang banyak kemudahan. Baik peralatan dan teknologi yang penting punya uang," ujarnya di Malam Puncak FFI 2015, Indonesia Convention Exhibition, Tangerang Selatan, Senin (23/11/2015) malam.
George menjadi penyunting gambar di usia 18 tahun yaitu pada 1980. Di kali pertamanya menyunting gambar, Pria berusia 66 tahun itu mendapat Piala Citra melalui kiprahnya di bidang tersebut.
Tak puas, George juga menjajal kemampuannya merekam gambar. Melalui film Seputih Hatinya, Semerah Bibirnya, dia membuktikan kemampuannya. Film Doea Tanda Mata hasil kerjanya mendapat apresiasi penghargaan Golden Crown Award di Seoul, Korea Selatan.
Setelah itu, George masih aktif menjadi juri di FFI sampai 2006 saat terjadi masalah dalam penyelenggaraan pemberian anugerah Piala Citra.
Pada penyelenggaraan kali ini dia berharap agar perfilman Indonesia bisa semakin baik.