Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Bicara tentang kota Gudeg Yogyakarta tak pernah ada habisnya. Kota ini selalu memiliki celah untuk diperbincangkan baik dari sisi budaya, kuliner, hingga wisatanya.
Salah satu yang tak pernah bosan untuk dikulik adalah cerita dari Gunung Merapi. Gunung dengan ketinggian sekitar 2.900 mdpl ini selalu bisa memberikan cerita baru, apalagi pascaerupsi tahun 2010 silam.
Lima tahun telah berlalu pascaerupsi tak lantas membuat Merapi kehilangan pesonannya. Lereng Merapi tetap mengundang wisatawan untuk bisa menikmati keindahannya.
Saat ini wisatawan ditawarkan menikmati keindahan Merapi dengan mengikuti program Lava tour. Program utama dari Lava tour ini adalah merasakan perjalanan melalui sungai dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis hardtop di sungai aliran lahar Merapi.
Ada tiga jenis rute yang dapat dipilih oleh wisatawan yaitu rute short, medium, dan long.
Rute tersingkat atau rute short ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam berkeliling ke Kali Opak yang merupakan anak sungai Kali Gendol, tempat aliran lahar Merapi saat memuntahkan isi perutnya.
Setelah itu, wisatawan diajak ke museum mini Merapi "Sisa Hartaku". Museum ini awalnya merupakan tempat tinggal warga yang rusak berat akibat erupsi 2010 lalu.
Sriyanto, pemilik rumah, membangun museum ini karena ingin mengenang peristiwa yang meluluhlantakkan harta bendanya.
Usai dari museum "Sisa Hartaku" wisatawan diajak melihat ke dalam bunker Merapi. Bunker tersebut awalnya dibangun untuk melindungi warga yang berada di sekitar Merapi dari terjangan awan panas.Namun pada erupsi 2006, dua orang warga meninggal dunia di dalam bunker karena tertimbun material panas.
Selain itu, wisatawan akan bergegas ke lokasi batu alien. Batu besar yang konon saat difoto bisa menyerupai wajah manusia.
Rute medium menambahkan akses untuk mengunjungi makam Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang wafat pada saat erupsi Merapi tahun 2010.
Saat berada di makam Mbah Maridjan, wisatawan bisa melakukan wisata ziarah dan berdoa di depan makan juru kunci Merapi tersebut.
Untuk rute panjang atau long yang ditempuh sekitar 2,5 jam, pengalaman wisatawan akan ditambah dengan keindahan Bukit Glagahsari yang mempesona.
Wisatawan bebas memilih rute yang diinginkan dengan budget mulai Rp350.000 untuk rute pendek, Rp 450.000 untuk rute sedang atau medium, dan Rp
550.000 untuk rute panjang.
Harga tersebut merupakan harga sewa untuk satu unit mobil hardtop yang bisa digunakan oleh hingga empat orang.