Lepas Jabatan
Usai melepas jabatan hakim dan mengambil pensiun, tepatnya pada September 2006, Wayan dan Nyoman memutuskan kembali ke kampung halaman di Kintamani Bali. Keduanya berencana membuka bisnis, tetapi bigung harus menekuni bidang apa.
Kerabat warga negera asing yang mereka mintai saran hanya menyebut, “Bukalah bisnis yang tampil beda,” ujar Wayan kepada wartawan.
Lagi-lagi dibekali hoki, pertama ada tanah warisan seluas sekitar 2 hektare, kedua istri yang jago masak terbukti dengan berkali-kali memenangi lomba masak.
Ide awal tidak langsung berwujud jadi restoran apung Kedisan, melainkan bermula dengan keramba ikan. Pada 2006 itu Wayan membuat sekitar 23 lubang keramba berukurang masing-masing 4x4 meter. Keramba ini berisi ribuan ekor ikan nila air tawar.
Saking berlimpah ruah, Wayan sampai menjadi pemasok, tetap spesialis ikan air tawar berbagai resotaran di Bali. Seiring waktu mereka lantas memutuskan menambah bisnis dengan buka kolam pemancingan.