Bisnis.com, JAKARTA - Jika Indonesia memiliki menu tradisional asal Sumatra bernama rendang yang harus dimasak selama 8 jam, Kerajaan Hue dari Vietnam Tengah juga memiliki menu istimewa yang harus dimasak selama itu. Namanya Bun Bo Hue atau sup mi kuah daging.
Untuk mencicipi sajian sup segar tersebut, Anda tidak perlu jauh-jauh melancong ke negeri yang kaya akan bunga mawarnya itu. Di Jakarta, Anda dapat menemukan rasa otentik khas kuliner Vietnam itu di Do An Restaurant.
Di Jakarta, Do An Restaurant sudah berdiri sejak delapan tahun lalu. Menurut Lea Joan, salah satu pendiri Do An Restaurant, menu khas dari Kerajaan Hue menjadi salah satu favorit yang banyak diburu pelanggan.
Bun Bo Heu terbuat dari campuran mi, sayur dan daging yang diberi bumbu khas Vietnam serta aroma terasi yang khas. Cara membuatnya sebetulnya sangat mudah. Hanya saja, untuk membuatnya membutuhkan waktu selama 8jam terlebih dahulu, untuk memasak kuah mi yang diberi daging asli sebagai kaldu.
Proses ini diyakini dapat mengeluarkan cita rasa daging, sehingga untuk memasaknya tidak perlu tambahan kaldu atau penyedap rasa instan. Bumbu Bun Bo Heu terdiri dari ragam rempah dan herbal seperti daun betel, ketumbar dan mint yang bany ak tumbuh di Vietnam.
“Vietnam terkenal dengan bahan-bahan yang alami. Untuk kaldu saja, mereka memilih rasa dari daging asli yang dipanaskan hampir semalam,” ujar Lea saat ditemui di Do An Restaurant Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Jika kuah kaldu daging asli sudah masak secara sempurna, bahan lain seperti mi dan sayuran tinggal dimasukan ke dalamnya. Masakan ini memiliki rasa yang pedas sebagaimana karakteristik kuliner dari Vietnam Tengah.
Vietnam juga memiliki sambal khas. Namanya Nuoc Mam. Sambal ini encer berwarna kemerahan dan memiliki cita rasa pedas manis. Hampir semua menu Do An disajikan dengan sambal ini.
Menu lain yang terasa segar adalah Goi Cuon , yaitu lumpia dengan kulit beras bening berisi ayam, udang dan bihun. Rasanya semakin lengkap dengan paduan cocolan saus hoisin dan tumbukan kacang.
“Masyarakat Vietnam sangat kental dengan ajaran Budha yang memiliki kepercayaan bahwa satu santapan makanan harus mengandung beragam unsur yang baik bagi kesehatan. Proses memasak hanya dilakukan dengan dua cara yakni kukus dan rebus,” kata Lea.
Untuk menu minumannya, Do An punya es kopi Vietnam yang juga tak kalah segar. Lea mengakui bahwa Vietnam bukan penghasil kopi yang terbaik. Akan tetapi, negara itu menjadi salah satu pemasok kopi jenis arabika terbesar di dunia.
Hal tersebut menjadi bukti keseriusan pengolahan kuliner dan hasil alam masyarakat di Vietnam yang memang tak ada matinya. Jika mengacu bahasa Vietnam, Do An berarti makanan.
Restoran ini menyajikan sekitar 56 jenis menu makanan dan minuman, mulai dari menu pembuka sampai menu utama. Restoran bernuansa warna merah dengan beragam warna lampion yang menggantung ini menjadi sasaran wisata kuliner kalangan ekspatriat maupun warga lokal.
Restoran berkapasitas 60 orang ini tampak selalu penuh saat jam makan siang dan di waktu malam. Untuk menikmati sajian menu khas Vietnam di restoran ini, pengunjung dapat merogoh kocek mulai dari Rp12.000 hingga Rp70.000.