Tahi lalat (nevus pigmentosus) muncul sejak lahir.
Health

Tumor Jinak, Apa yang Harus dilakukan?

Rezza Aji Pratama
Minggu, 24 Januari 2016 - 19:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apa yang ada di kepala Anda saat mendengar kata tumor kulit? Eits, jangan panik dulu. Tumor sebenarnya merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut benjolan di permukaan kulit. Itulah sebabnya ada istilah tumor jinak dan tumor ganas dalam dunia kedokteran.

Rachel Djuanda, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSU Bunda Jakarta, menjelaskan tumor jinak biasanya memiliki bentuk dan struktur yang baik, tumbuhnya lambat dan tidak meluas ke jaringan sekitar.

Sebaliknya, tumor ganas memiliki bentuk yang tidak beraturan atau strukturnya buruk. Selain itu, tumor jenis ini bisa tumbuh dengan cepat dan meluas ke jaringan sekitar bahkan hingga ke pembuluh darah.

Beberapa jenis tumor jinak di kulit yang dikenal masyarakat antara lain nevus pigmentosus (tahi lalat) yang muncul sejak lahir. Selain itu, juga ada keratosis seboroik (bintik-bintik putih, tumbuh pada orang tua atau sejenis tahi lalat kecil yang banyak muncul pada usia tua), xantelasma (bintik-bintik putih di sekitar mata yang berisi lemak), keloid (daging tumbuh di bekas luka), serta veruka vulgaris (benjolan pada kaki atau tangan).

Lantas apa yang harus dilakukan pada tumor jinak? “Selama tidak menimbulkan keluhan, sebenarnya [tumor jinak] tidak perlu dibuang, tetapi untuk masalah estetika bisa dihilangkan dengan bedah minor,” paparnya.

Dalam mengambil tindakan, tumor jinak bisa diatasi dengan beberapa hal, mulai dari bedah pisau, bedah listrik atau bedah beku. Bedah pisau biasanya dilakukan untuk mengatasi tumor jinak di kulit yang memiliki bentuk cukup besar.

Menurut Rachel, bedah pisau memiliki hasil yang lebih rapi dibandingkan dengan kedua jenis bedah lainnya.

Terkait keberadaan tumor jinak, meskipun tidak berbahaya, beberapa jenis tumor jinak di kulit bisa sangat mengganggu. Salah satunya adalah keloid. Tumor jenis itu biasanya muncul ketika remaja yang diawali oleh trauma atau luka.

Beberapa orang diketahui memiliki bakat terkena keloid lebih tinggi dari yang lainnya. “Keloid ini bisa sangat mengganggu karena menimbulkan sensasi gatal,” katanya.

Keloid juga menyimpan potensi berbahaya dan bisa menjadi kanker. Hal itu terjadi ketika penderita keloid sering menggaruk sehingga membuatnya infeksi. Perubahan jenis tumor dari jinak menjadi ganas inilah yang harus dihindari.

Cara terbaik untuk mengatasi tumor jinak sebenarnya bisa dengan melakukan suntikan anti keloid. Operasi menjadi opsi terakhir karena dikhawatirkan justru akan menimbulkan keloid baru. Jika pun terpaksa, dokter biasanya memilih motede bedah beku.

Selain keloid, tumor jinak lainnya yang mengganggu adalah kutil. Fenomena itu biasanya banyak muncul di kaki dan tangan dan menyerang banyak usia. Pencegahan sebenarnya bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kaki dan tangan.

PENYEMBUHAN

Sebagian besar tumor jinak sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika penderita mulai merasa terganggu aktivitas dan penampilan atau terjadi perubahan dalam waktu singkat, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSU Bunda Jakarta Afrimal Syafarudin menambahkan pemeriksaan lebih lanjut tetap harus dilakukan jika ada keluhan terkait tumor jinak. Tahi lalat misalnya, hal tersebut bisa saja berkembang menjadi salah satu risiko kanker kulit.

“Tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker biasanya berukuran lebih besar dari tahi lalat normal. Pastikan tahi lalat di tubuh tidak berkembang dari segi ukuran maupun bentuknya,” katanya.

Afrimal menjelaskan dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan biopsi pada sel lesi prakanker maupun suspek kanker. Biopsi yang digunakan, katanya, berbeda dengan sebelumnya yang tidak lagi melalui jarum tetapi menggunakan bedah jaringan dengan mengambil sebagain benjolan  maupun pengambilan seluruh massa yang dicurigai dan disertai dengan jaringan sehat di sekitarnya.

Beberapa ciri khas benjolan yang ganas, biasanya disingkat dengan ABCDEF, yakni asimetris yang bentuknya tidak seimbang, border irreguler bentuk lingkarannya tidak teratur, color dengan warna yang tidak rata, diameter yang ukurannya besar, evaluasi, dan fany looking.

Kanker kulit, lanjutnya, biasanya relatif jarang terjadi di Indonesia. Namun, untuk pencegahan memang sebaiknya dilakukan perawatan kulit dengan baik dan benar.

Pengurangan risiko kanker kulit bisa dilakukan dengan membatasi atau menghindari paparan radiasi ultraviolet. Dalam hal ini, penggunaan tabir surya sangat dianjurkan. Namun, hal tersebut bisa saja tidak cukup.

Beberapa hal yang juga patut dilakukan adalah selalu berlindung dari paparan sinar matahari, terutama antara pukul 10.00-16.00, serta menggunakan pakaian tertutup dan kacamata hitam anti-UV saat berada di luar ruangan.

Hal itu juga perlu menjadi perhatian para orangtua, terutama terhadap anaknya yang terlalu sering terpapar terik sinar Matahari sejak masa anak-anak atau remaja karena dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit saat dewasa.

Selain terlalu sering terpapar sinar matahari, faktor risiko kanker kulit juga bisa berasal dari faktor lain. Sunburns ditandai dengan kulit memerah pascaterpapar sinar matahari. Tanning atau prosedur penggelapan kulit dengan cahaya lampu khusus, juga salah satu prosedur yang meningkatkan risiko kanker kulit.

Kanker kulit diketahui rentan dialami oleh pemilik kulit cerah. Hal itu karena kulit dengan kadar pigmen rendah menyebabkan perlindungan terhadap sinar UV juga rendah. (Reni Efita Hendry)

Mengenal Lima Jenis Tumor Jinak pada Kulit:

  • Tahi lalat (nevus pigmentosus) muncul sejak lahir, bentuknya bulat atau lonjong, batas tegas, berkilat, dapat berambut, hitam, lokasi di mana saja, berisi pigmen kulit. Bisa dihilangkan dengan bedah pisau.
  • Keratosis seboroik muncul pada usia dewasa atau usia lanjut, bentuknya bulat atau lonjong, batas tegas cokelat, lokasinya sering di wajah, kadang di badan, berisi pigmen kulit. Bisa dihilangkan dengan bedah pisau, bedah listrik, atau bedah beku.
  • Xantelasma muncul pada usia dewasa atau usia lanjut, bentuknya cokelat kekuningan, lokasinya di sekitar mata dan berisi lemak. Bisa dihilangkan dengan dengan bedah pisau atau bedah listrik.
  • Keloid muncul pada usia remaja, harus ada bakat dan diawali trauma, bentuknya tidak beraturan, batas tegas, cokelat berkilauan, lokasi di dada, punggung, lengan atas, dan berisi jaringan ikat kulit. Bisa diatasi dengan suntikan kartikosteroid, bedah listrik, atau bedah beku.
  • Kutil (veruka vulgaris) muncul di segala usia, ada virus VPV, dan menular, bentuknya bulat, kadang tak beraturan, batas tegas, permukaan kasar, cokelat keputihan, lokasinya biasa di kaki dan tangan dan berisi badan virus. Pengobatan dengan pengolesan salep, bedah listrik atau bedah beku.
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (24/1/2016)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro