Bisnis.com, JAKARTA - Pada akhir tahun lalu, saya menjadi salah satu orang yang beruntung dapat menjadi bagian dari kerumunan di Asia World Expo --berlokasi tak jauh dari Hong Kong Internatioal Airport-- yang sudah dipadati ribuan fans yang akan menonton Mnet Asian Music Award (MAMA) 2015. Masing-masing membawa bermacam atribut artis atau group Kpop idolanya, seperti banner, lightstick, hingga poster.
Saya dan seorang teman dari Indonesia juga ikut di antara kerumunan tersebut. Di sana, kami sempat berkenalan dengan serombongan penggemar asal China. Mereka mengaku sebagai fans dari boyband kenamaan Korea, Bigbang.
“What is your favourite group?” tanya salah satu dari mereka. Kendati sebenarnya adalah fans dari Super Junior, tetapi karena boyband ini tidak hadir di MAMA 2015, maka saya pun mengaku sebagai fans Exo, salah satu boyband Kpop paling hits saat ini.
Mendekati pengujung tahun, berbagai ajang penghargaan bergengsi bagi insan musik Kpop memang sudah mulai digelar. Salah satunya adalah MAMA 2015. Sama halnya dengan tahun lalu, penghargaan kali ini kembali digelar di luar Korea Selatan.
Untuk ke-4 kalinya berturut-turut, Hong Kong mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah. Acara yang berlangsung pada 2 Desember 2015 ini sukses menyedot animo artis Kpop dan fans dari berbagai penjuru dunia.
Fans tersebut tidak hanya berasal dari Hong Kong maupun Korea, tetapi juga dari negara lain seperti Jepang, China, Taiwan, Macau, Singapura, Indonesia, Thailand, bahkan dari benua Amerika dan Eropa.
Rangkaian MAMA 2015 sendiri terdiri dari 2 agenda besar. Diawali dengan acara red carpet pada pukul 17.00—19.00 waktu setempat, dan dilanjutkan dengan acara puncak penghargaan selama empat jam nonstop yang dimulai dari pukul 20.00 waktu setempat.
Pada saat red carpet, ribuan fans sudah memadati Hall 3 AWE sekitar sejam sebelum acara dimulai. Sebagai salah satu fans yang sudah pernah menonton berbagai konser Kpop di Indonesia, Singapura, dan Korea, saya menilai penyelenggaraan MAMA 2015 di Hong Kong cukup well organized.
Sebelum memasuki venue red carpet, semua penonton diperiksa satu per satu oleh petugas. Mereka cukup tegas “mengusir” para fans yang kedapatan membawa kamera ke dalam venue.
Teman saya yang membawa pocket camera pun terkena imbasnya. Dia tidak diizinkan memasuki venue apabila tidak menitipkan kamera tersebut di tempat penitipan yang disediakan. Sementara, untuk kamera yang tertanam di smartphone, panitia masih memperbolehkannya.
Namun, penilaian positif saya terhadap penyelenggara segera sirna setelah kami masuk ke venue. Bagaimana tidak? Hampir semua fans, khususnya yang berasal dari Korea berhasil masuk dengan camera professional DSLR. Tidak hanya itu, mereka pun dibiarkan masuk dengan kursi lipat yang digunakan agar posisi berdiri lebih tinggi dari penonton lainnya.
Ini jelas-jelas suatu ketidakadilan bagi saya dan teman saya yang kameranya “disita”. Kekacauan lain pun segera muncul setelah acara dimulai. Para fans asal Korea bertindak agresif dan kasar. Saling dorong, sikut-sikutan, dan bahkan pukulan ke arah kepala pun tidak dapat dihindari.
Saya pun sempat adu argumen dengan salah satu di antara mereka. Mungkin argumentasi kami dapat berlanjut ke arah kekerasan, jika saya terus meladeni fans asal Korea tersebut.
Seorang ibu dan anaknya yang berasal dari Singapura, menenangkan saya dan mengajak bergeser ke belakang. Saya pun akhirnya mengikuti sarannya karena saya tidak mau terlibat dalam pertengkaran konyol ini.
Alhasil, hingga acara red carpet usai, pertunjukan tidak dapat dinikmati dengan baik. Kekacauan terjadi karena para petugas cenderung “lembek” terhadap para fans - terutama asal Korea - yang jelas-jelas melanggar peraturan.
Namun, terlepas dari kejadian ini, para pengisi acara Red Carpet seperti Taeyeon dari SNSD, f(x), Shinee, Exo, BTS, Got7, maupun aktor dan aktris seperti Park Shinhye, Lee Kwangsoo, Lee Sangyoon, Gong Hyojin, dan Park Boyoung, mampu menyuguhkan hiburan menarik bagi para penonton.
*) Risye Yatma, Pencinta Kpop
