Melinting Sigaret di Museum
Dibuka sejak 1932, pabrik pertama Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur kini jadi bangunan antik nan cantik bernama Museum House of Sampoerna.
Kendati demikian, bangunan itu tetep beroperasi sebagai pabrik sampai dengan sekarang. Pada hari kerja ada lebih dari 3.000 orang bekerja di abrik ini. Kebanyakan merea adalah wanita pelinting rokok yang melinting dengan kecepatan tangan lebih dari 325 barang per jam.
Dari dulu sampai sekarang pabrik sangat sibuk, pekerja datang sejak pukul lima pagi. Dulu peracikan tangan dimulai 5.30 pagi, dan pelintingan mulai enam pagi berlanjut sampai pukul tiga atau empat sore tergantung permintaan pasar.
Sampoerna tidak hanya memproduksi rokok linting tangan, tetapi juga berbagai kretek bikinan mesin termasuk Sampoerna Star, Summer Palace, dan Statue of Liberty.
Sampoerna Star adalah rokok berfilter salah satu yang pertama ada di Indonesia. Produk kretek secara sederhana dinamakan berdasarkan nomor racikan produk tersebut 123, 720, atau 678.
Museum Sampoerna yang kini tetap beroperasi sebagai pabrik menyimpan mesin cetak kuno. Alat ini dahulu dipakai untuk memproduksi kotak rokok, label, dan barang-barang cetakan lain.
Meski dipajang bukan berarti sudah rusak melainkan masih berfungsi. Mesin ini tidak bekerja lagi karena sejak 1990 barang-barang cetakan dibuat di pabrik yang modern dan canggih di Pandaan menggunakan mesin dengan output 40 kali kapasitas si mesin tua.
“Bagus ada museum ini karena orang tidak banyak tahu sejarah Sampoerna,” ucap Andrian, salah satu pengunjung yang ditemui Bisnis di House of Sampoerna, belum lama ini.