Bisnis.com, JAKARTA— Pertamina Foundation, badan sosial yang terafiliasi dengan PT Pertamina (Persero), segera meluncurkan Universitas Pertamina untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan sumber energi.
Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Umar Fahmi mengatakan peresmian Universitas Pertamina dijadwalkan akan berlangsung Kamis (12/2) mendatang. Pendirian universitas Pertamina sejalan dengan kemajuan industri, globalisasi dan pertumbuhan ekonomi dunia yang menuntut peningkatan kebutuhan akan SDM yang berkualitas berupa tenaga kerja yang tangguh dan mampu bersaing di bidang pengelolaan energy juga untuk mengembangkan sumber energi baru terbarukan.
“Penunjukan Pertamina Foundation sebagai pengelola Universitas Pertamina sesuai aturan yang berlaku untuk pengelolaan perguruan tinggi non-perguruan tinggi negeri (PTN) berencana menyiapkan pengembangan Universitas Pertamina menjadi universitas kelas dunia,” paparnya dalam siaran persnya, Selasa (9/2/2016).
Berlokasi di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, lanjutnya, akan menempati lahan seluas 6,5 hektare. Fasilitas pendidikan menempati dua gedung, masing-masing sembilan lantai dan empat lantai. Selain itu, adapula sarana olahraga, hingga gedung perpustakaan milik Pertamina yang koleksinya cukup lengkap.
“Kami juga akan membangun laboratorium dan fasilitas perpustakaan baru untuk memenuhi kebutuhan bacaaan bagi mahasiswa dan dosen,” ujarnya.
Universitas Pertamina direncanakan memiliki 6 fakultas dengan 15 program studi, seluruhnya untuk program sarjana (S1). Program studi tersebut adalah teknik geofisika, teknik geologi, teknik perminyakan, teknik mesin, teknik, elektro teknik kimia, teknik logistik, dan teknik sipil serta teknik lingkungan. Selain itu, universitas baru ini juga membuka program studi ilmu komputer, ilmu kimia, ilmu komunikasi, hubungan internasional, ekonomi, dan manajemen.
“Kami akan membuka tahun ajaran baru pada Juli mendatang. Pertamina Foundation memperkirakan setiap program studi sarjana minimal 60 mahasiswa sehingga tiap tahun ajaran sedikitnya menerima 900 mahasiswa baru,” jelasnya.
“Soal biaya pendidikan akan dikelola oleh manajemen universitas. Kurikulum pasti akan lebih fokus dan berbeda dari perguruan tinggi lain,” katanya.