Bisnis.com,JAKARTA—Pemerintah kembali menegaskan dukungannya atas penelitian Electro Capacititive Cancer Therapy (ECCT) untuk penyakit kanker yang dilakukan oleh Warsito Pureo Tarnuna dengan membentuk konsorsium guna memfasilitasi penelitian tersebut.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan konsorsim telah memfasilitasi penelitian ECCT sejak Januari 2016. Kementerian juga mendorong penelitian tersebut lebih cepat dibandingkan penelitian pada umumnya. “Pada awal Februari 2016 tim review dari Kemenkes, Kemendikristek, LIPI, dan KNKP menyampaikan ECCT belum dapat disimpulkan keamanan dan kemanfaatannya dalam terapi kanker. Oleh karena itu pemerintah memfasilitasi lanjutan penelitian ECCT sesuai kaidah pengembangan alat kesehatan yang layak,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (24/2).
Penelitian ini dikembangkan sesuai dnegan jenis kanker dari tahap pra klinik hingga penelitian klinik yang didasarkan pada standar WHO. Dalam ajang bertajuk “A Matter of Life or Death: Mechanisms And Relevance Of Cell Death For Cancer Biology And Treatment” diselanggarakan oleh European Association of Cancer Research di Amsterdam pada 28-30 Januari 2016, dua ilmuan Indonesia yakni Sahudi dan Firman Alamsyah mempresentasikan penelitian tentang rompi anti kanker yang diciptakan oleh Warsito tersebut. Presentasi ilmiah ini dilakukan ditengah proses review yang dilakukan oleh Kemenkes dan Kemenristekdikti.
Sahudi mengatakan penelitian ini sangat menjanjikan untuk dilanjutkan dan harus didukung oleh pemerintah sehingga bisa menjadi solusi terapi kanker. Apalagi menurut data yang ada saat ini kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan untuk kanker baru bisa melayani 15% pasien yang ada di Indonesia dan kebanyakan terpusat di Pulau Jawa. Data Riskesdas Kemenkes menunjukan prevalensi kanker mencapai 4,3 per 1.000 orang pada tahun 2013, atau diperkirakan terdapat 1 juta orang penderita kanker.
Menurutnya, perlu adanya koordinasi antara Kemenkes dan Kemenristekdikti agar terciptanya banyak terobosan dalam teknologi medis dan memberikan solusi baru bagi pengobatan kanker.