Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Peminat, Tawaran Wisata Gerhana Matahari ke Bangka Belitung Ditutup

Agen perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata Indonesia (ASITA) Bangka Belitung menutup penawaran paket wisata gerhana matahari total (GMT) untuk wilayah Pantai Terentang Bangka Tengah dan Pantai Tanjung Kelayang Tanjung Pandan, Belitung.
Belitung/Indonesiatravel
Belitung/Indonesiatravel

Bisnis.com, PANGKALPINANG - Agen perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata Indonesia (ASITA) Bangka Belitung menutup penawaran paket wisata gerhana matahari total (GMT) untuk wilayah Pantai Terentang Bangka Tengah dan Pantai Tanjung Kelayang Tanjung Pandan, Belitung.

Penawaran wisata ini dihentikan karena kuota hotel, kendaraan dan tour guide sudah terisi penuh.

Menurut Asita, penawaran paket wisata GMT sudah disampaikan jauh-jauh hari sebelumnya.

“Terpaksa kami hentikan karena keterbatasan kamar, kendaraan, dan pramuwisata," kata Ketua ASITA Bangka Belitung Sansan Arya Lukman, Kamis (3/3/2016).

Namun, meski telah ditutup, permintaan pemesanan paket wisata GMT terus mengalir. Menurut Sansan, hal ini karena pola pikir masyarakat yang selalu memutuskan menjelang acara.

 "Anggota Asita sudah tidak terima order lagi. Entah lainnya."

Paket wisata GMT yang ditawarkan anggota ASITA diutamakan untuk fotografer dan pengamat. Paket dibuka dengan harga Rp900 ribu per orang. "Mereka akan punya space sendiri saat GMT.

” Lokasi untuk mereka berbeda dengan pelancong biasa karena mereka pasti membawa peralatan. Lokasi khusus diberikan agar mereka nyaman bekerja.

Selain wisata GMT, wisatawan juga akan diajak ke beberapa lokasi wisata lain. Salah satunya adalah dengan melakukan napak tilas laskar pelangi, bagi pelancong wisatawan yang melihat GMT di Pulau Belitung.

Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bangka, akan diajak ke lokasi kampung wisata Desa Kurau dan melihat langsung Hutan Pelawan. Siangnya akan ada makan bersama dengan menu jamur pelawan yang disajikan dengan menggunakan dulang.

 “Kalau ke Pulau Ketawai sepertinya batal karena gelombang tinggi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler