Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Corinne Breuze, menuturkan gastronomi Prancis diantaranya, menyajikan makanan dalam lima hidangan yang disantap secara bertahap. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk tradisi ini sekitar dua jam.
Tradisi makan dimulai dengan aperitif atau minuman pembuka, dilanjutkan makanan pembuka, lalu ikan atau daging dengan sayur-sayuran, keju, dan makanan penutup. Kadang diakhiri dengan digestif atau minuman beralkohol. Dekorasi meja dan bahasa tubuh, seperti menghirup aroma dan mencicipi setiap makanan yang dihidangkan, menjadi pelengkap ritual.
"Selain alasan kesehatan, bagi orang Prancis jam makan adalah untuk berhenti sehingga kami dapat menikmati hidangan,
Penulis Lona Hutapea Tanasale dalam bukunya Voila La France (Paris, Si Kota Cahaya), menuliskan falsafah kuliner Prancis tidak bertumpu pada makanan saja. Hidangan yang disajikan hanya salah satu aspek dari tradisi yang lebih besar yakni budaya kumpul-kumpul dan makan-makan. Yang istimewa, tradisi ini menonjolkan keselarasan dengan alam. Kombinasi menu makanan harus pas dan diolah dengan menggunakan produk-produk lokal agar rasanya cocok satu sama lain.
Mereka terbiasa makan perlahan-lahan sambil mengobrol panjang. Ini memberi efek positif pada proses pencernaan, tulis Lona pada halaman 19.