Bisnis.com, DENPASAR - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Denpasar pada Januari-Februari menurun, sebaliknya di Gianyar penderita penyakit ini masih tinggi.
Dinas Kesehatan Denpasar mencatat, pada Januari tahun ini sebanyak 20 kasus, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu 49 kasus. Adapun Februari mengalami peningkatan menjadi 83 kasus, tetapi masih lebih rendah dibandingkan bulan sama tahun lalu mencapai 193 kasus.
Sementara di Gianyar, RSUD Sanjiwani mencatat, setiap hari mendapatkan pasien demam berdarah (DBD) sebanyak 30 orang.
Kadiskes Denpasar Luh Putu Sri Armini mengatakan, keberhasilan menekan jumlah penderita berkat kerja keras seluruh komponen masyarakat. Sejak September-Oktober 2015, pihaknya melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk.
Disamping itu, juga memaksimalkan peran jumantik yang terus menyasar rumah-rumah untuk memantau jentik serta memberi penyuluhan pada masyarakat. Pada bulan Janurari 2016 dilanjutkan lagi dengan Gertak PSN-DBD dan abatisasi massal siklus ke-2 yang dilanjutkan dengan fogging fokus sesuai dengan indikasi yang ada.
"Jika kita tidak secara terus menerus melakukan kegiatan untuk memotivasi masyarakat dalam gerakan PSN-DBD maka dapat dipastikan kasus DBD akan lebih meningkat," ujarnya, Senin (21/3/2016).
Kadiskes Gianyar Ida Ayu Dwi Cahyani menyampaikan status KLB peningkatan DBD di Kabupaten Gianyar, ditetapkan oleh Pemkab Gianyar disebabkan peningkatan kasus di bulan yang sama. Kematian turut meningkat, hingga Maret 2016, terdapat lima kasus kematian akibat terdiagnosa DBD.
"Hal ini merupakan ancaman besar," ucap dia.
Dayu mengatakan, Gianyar tidak dapat berbuat sendiri menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk itu, Diskes sudah menggandeng semua jajaran dari rumah sakit kesehatan swasta untuk serempak siaga meminimalkan dampak yang disebabkan DBD.