Bisnis.com, JAKARTA - Seniman VA Sudiro memamerkan sejumlah karyanya yang mengangkat sosok Semar sebagai subjek lukisan, dalam pameran tunggal Samar-samar Semar Sudiro pada 15 April - 28 April 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Sebelumnya, pameran ini telah diselenggarakan di Yogyakarta pada 2015. Dalam pameran tunggal perdana VA Sudiro menampilkan 32 karya lukis cat minyak, 7 karya batik, 4 karya lukis cat air, 2 patung perunggu, dan 20 patung fiberglass.
Seniman kelahiran Yogyakarta, 27 Desember 1938, ini telah lama bergelut di dunia seni rupa. Dia juga pernah berkontribusi dalam proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, tahun 1964-1965.
"Pameran ini bukan semata untuk memberi ruang, menunjukkan karya, dan eksistensi perupa VA Sudiro. Namun, juga sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas peran dan dedikasinya bagi perkembangan seni rupa Indonesia," tutur Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus 'Andre' Sukmana, seperti dalam rilis yang diterima Bisnis.
Saat pembukaan pameran tunggal, juga akan diluncurkan buku retrospektif VA Sudiro. Buku ini berisi paparan tentang sang pelukis dan sejumlah karyanya dari sudut pandang tiga penulis, yakni Sindhunata, M Dwi Maryanto, dan Suwarno Wisetrotomo. Buku ini juga melibatkan fotografer Surisman Marah.
"Dunia seni rupa saat ini hampir saja melupakan VA Sudiro. Padahal kita tahu bahwa pak Sudiro pernah mempopulerkan surealisme di Indonesia, khususnya Yogyakarta, pada era 80an," tutur penyelenggara pameran dan tim buku, Titi Widiningrum.
Titi mengatakan buku ini akan mengingatkan dan memperlihatkan betapa seorang VA Sudiro dapat konsisten pada pilihan hidupnya, untuk tetap berkarya hingga di usianya yang lebih dari 76 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
