Buku pendidikan seks untuk anak dan orangtua, Adik Bayi Datang Dari Mana?/Bisnis.com-Nur Azizah
Health

Jangan Abaikan Pendidikan Seks Usia Dini

Rezza Aji Pratama
Rabu, 11 Mei 2016 - 05:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Sebelum menjelma menjadi dokter kondang seperti sekarang, Boyke Dian Nugraha pernah mengalami pengalaman menggelikan. Saat masih SMP, dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini berfikir bahwa payudara itu tidak menetap.

“Gara-gara saya pernah melihat teman yang payudaranya kecil dan disumpal menggunakan kaus kaki. Saat main basket ternyata jatuh,” ceritanya.

Berangkat dari pengalaman itulah Boyke menekankan pentingnya pendidikan seks usia dini. Apalagi dia melihat masih banyak orang tua yang merasa masih tabu mengajarkan pendidikan seks sejak usia dini kepada anak mereka. Tanpa pendidikan dan pengetahuan yang memadai, anak-anak akan cenderung penasaran dan mencari jawaban dengan usahanya sendiri yang terkadang justru menabrak norma.

Kondisi inilah yang menurutnya menyebabkan angka seks pada remaja cenderung tinggi. Dia memaparkan sekitar 40%-60% remaja SMP dan SMA di Indonesia telah berhubungan seks. Pergaulan bebas ini juga berdampak pada angka aborsi yang terus meningkat. Saat ini terdapat 2,3 juta prosedur aborsi di Indonesia.

Lebih parah lagi, sebagian di antaranya dilakukan remaja dengan prosedur yang tidak aman. Boyke berani memprediksi angka tersebut akan meningkat hingga 3 juta. Aborsi pada akhirnya juga berdampak pada tingginya angka kematian ibu. Selain seks bebas, pendidikan seks juga bisa meningkatkan angka penyebaran HIV-AIDS di Indonesia.

Boyke menambahkan pendisikan seks akan membantu anak-anak mengenali fungsi tubuhnya dan mengetahui tindakan apa yang harus dihindari dan konsekuensi tindakannya. “Pendidikan seks akan membantu anak terhindar dari penyimpangan seksual dan bahaya pelecehan seksual,” katanya.

Sonia Wibisono, dokter sekaligus penulis buku ‘Anak Bayi Dayang dari Mana?’ mengatakan pendidikan seks masih dianggap tabu oleh banyak orang tua. Bahkan tidak sedikit pula orang tua yang menganggap membicarakn seks sama dengan mengajarkan anak berhubungan seksual.

Sonia memaparkan orang tua bisa memberikan pendidikan seks misalnya dengan memberitahu anak organ intim yang tidak boleh disentuh orang lain. Siapa yang boleh membuka bajunya serta apa yang harus dilakukan ketika ada orang lain yang ingin menciumnya.

Dalam melakukan pendidikan seks kepada anak, orang tua harus menghindari beberapa kebiasaan buruk. Boyke menjelaskan, salah satunya adalah kebiasaan memukul bokongn. Banyak orang tua yang gemas kepada anaknya atau memberikan hukuman dengan memukul bokong. Jika dibiasakan, anak justru akan beranggapan bahwa hal itu adalah sesuatu yang wajar.

Mengabadikan foto anak terutama saat berada dalam aktvitas tertentu juga harus dihindari. Misalnya mengambil gambar anak saat sedang bugil, pakaian yang tersingkap atau berpakaian kurang pantas. Foto anak ini akan mudah tersebar di sosial media dan membahayakan anak itu sendiri. Selain itu, hal ini juga seperti membiasakan anak di foto dengan pakaian minim hingga besar nanti.

Upaya lain yang tidak kalah penting adalah dengan memisahkan saudara atau tamu dengan tempat tidur anak. Saat ada tamu berkunjung, usahakan menginap di kamar sendiri dan jauh dari anak. Pasalnya, Boyke menuturkan angka incest atau hubungan seksual dalam keluarga di Indonsia cukup tinggi.

“Di luar negeri kamar tamu sangat penting karena kita tidak tahu apakah keluarga kita memiliki kecenderungan incest atau penyimpangan seksual lain,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro