Bisnis.com, SEMARANG - PT Candi Baru bakal dipersiapkan untuk pengelolaan Hotel Tentrem yang terintegrasi apartemen dan mal di Semarang, dengan target pembangunan selama dua tahun sudah rampung.
Bangunan hotel, apartemen dan mal senilai Rp1,45 triliun merupakan kepemilikan saham bersama keluarga Sido Muncul dengan pembagian sama rata diangka 20%.
Dirut Sido Muncul Jonatha Sofjan Hidayat mengatakan pembangunan proyek gedung Tentrem Semarang diharapkan selesai tepat waktu selama dua tahun seiring pertumbuhan properti yang bertumbuh kian pesat.
Ke depan, lanjutnya, bangunan yang merupakan integrasi antara hotel, mal dan apartemen secara pengelolaan ditangani PT Candi Baru. Bangunan itu berdiri di atas tanah seluas 8.400 m2 dengan luas bangunan 85.000 m2 dan berdiri dua tower karena di belah di tengahnya oleh jalan Pekunden.
Di antara dua gedung dengan ketinggian 76 m akan dihubungkan dengan jembatan atau sky bridge yang juga difungsikan sebagai area komersial. Jembatan ini melintas di atas jalan umum.
Sofjan menegaskan investasi senilai Rp1,4 triliun untuk pembangunan proyek gedung Tentrem Semarang merupakan modal murni tanpa memanfaatakan fasilitas pinjaman lembaga perbankan.
“Dengan modal mandiri, keuntungan yang diperoleh lebih cepat,” terangnya, Rabu (25/5/2016).
Dalam hal ini, manajemen Tentrem membangun apartemen dengan dua pilihan harga untuk segmen menengah ke atas dipasarkan senilai Rp4,8 miliar/unit dan Rp6 miliar per unit, yang mencapai kapasitas 88 unit.
Dari apartemen yang disediakan terdiri dari tipe dua kamar tidur 38 unit, tiga kamar tidur 38 unit, dan penthouse sebanyak 8 unit. Lokasi yang dekat dengan pusat kota Semarang itu hanya 300 meter dari Simpang Lima, juga menjadi daya tarik bagi pembeli.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Hotel Tentrem David Hidayat memaparkan konsep hotel di Semarang hampir mirip dengan Hotel Tentrem di Yogyakarta.
Namun, keunggulan di Semarang yakni menggabungkan antara hotel, mal, dan apartemen. Dengan rincian dua bangunan 18 lantai. Hotel berkapasitas 216 kamar, apartemen ada 88 kamar, dan mal tidak luas namun dengan konsep lifestyle seperti ada restauran dan bioskop.
“Segmen pasar kami untuk menengah ke atas dengan hotel bintang lima," ujarnya.