Bisnis.com, JAKARTA - Perkumpulan Pecinta Pelestari Musang Indonesia (P3MI) akan mengadakan Musyawarah Nasionas ke-3 di Jakarta pada Oktober 2016.
Kegiatan Munas ke- 3 yang menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari acara gathering nasional ke-5 P3MI ini akan dihadiri sekitar 115 regional P3MI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan Munas ke-3 P3MI antara lain untuk menyempurnakan organisasi dan kegiatan komunitas ke arah yang lebih baik serta diharapkan akan menjadi awal dari kerjasama P3MI dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam penjagaan keragaman hayati Indonesia.
“Kami (P3MI dan Kementerian Pariwisata) sepakat untuk menjaga dan memperkenalkan musang Indonesia ke dalam maupun luar negeri,” kata Ray Haerudin Ketua Umum P3MI dalam jumpa pers di Kementerian Pariwisata, Rabu (5/10).
Organisasi P3MI lahir pada Februari 2016 yang dimotori oleh kelompok pecinta hewan eksotik endemik Indonesia. Komunitas ini telah menyebar di seluruh Nusantara dan kini miliki 115 regional P3MI.
Ray Haerudin mengatakan sebagai organisasi yang relatif baru, P3MI akan gencar mensosialisasikan visi-misi organisasi yaitu bagaimana menyelamatkan hewan eksotik ini dari perburuan. Pasalnya binatang musang masih dianggap sebagai hama oleh sebagian masyarakat.
Dia berharap, lewat komunitas pecinta musang secara perlahan masyarakat mulai teredukasi bahwa musang juga bisa menjadi hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan hewan lainnya yang sering banyak ditemui.
Menurutnya, selain memiliki nilai jual tinggi seperti halnya kucing Anggora maupun Persia, musang juga memiliki nilai ekonomi lainnya misalnya sebagai penghasil kopi luwak.
"Dengan kampanye pelestarian yang dilakukan P3MI, stigma bahwa hewan ini tak lebih dari hama, sedikit-sedikit kini mulai berubah dan masyarakat mulai menyayangi binatang ini,” katanya.
Iqbal Alamsjah, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kemenpar, mengharapkan Munas P3MI kali ini dapat menghasilkan program kerja yang dapat membantu kepariwisataan nasional, khususnya yang dapat mendatangkan wisman.
Tahun 2016, Indonesia menargetkan mendatangkan 12 juta wisatawan mancanegara serta 260 juta pergerakan wisatawan nusantara di Tanah Air.
“Sebagaimana amanat Menteri Pariwisata Arief Yahya, kekuatan pariwisata kita terletak pada seluruh unsur yang terhimpun dalam Pentahelix yakni; akademi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. P3MI menjadi bagian dari Pentahelix pariwisata,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, binatang musang atau luwak tentunya tidak lepas dari branding Kopi Luwak khas Indonesia yang gencar dipromosikan dalam berbagai kegiatan pariwisata di luar dan dalam negeri. “
Kopi Luwak bagian dari kuliner Indonesia yang menjadi salah satu ikon minuman khas kita," kata Iqbal.
Ray Haerudin mengatakan salah satu program kerja yang akan dihasilkan dari kegiatan kali ini antara lain pendirian Museum MULIH (Musang Luwak Indonesia Harum) dan Rumah Musang Indonesia (RMI) yang nantinya menjadi bagian dari daya tarik wisata.